Berita Netanyahu Kukuh Tak Akan Hentikan Agresi di Gaza hingga Tumpas Hamas

by

Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza, Palestina, tidak akan berhenti sampai berhasil “memusnahkan” kelompok tersebut Hamas.

Selain menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Gaza, Netanyahu mengatakan upaya diplomatik berhasil membebaskan Israel yang disandera Hamas.


“(Perang) akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu memulihkan para sandera dan melenyapkan Hamas,” kata Benjamin Netanyahu dalam konferensi pers Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.

“Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan di atas,” tambahnya.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, Netanyahu menegaskan militer Israel tidak melanggar aturan hukum internasional saat melakukan invasi ke Gaza.

Faktanya, Israel terang-terangan melanggar hukum internasional. Setidaknya ada tiga hukum internasional yang dilanggar Israel selama invasinya.

Mereka menyerang warga sipil hingga jumlah korban tewas mencapai lebih dari 15.000 sejak invasi dimulai pada 7 Oktober.

Israel juga menyandera, membatasi kebutuhan pokok, merelokasi paksa warga sipil, bahkan menyerang rumah sakit dan tempat ibadah.

“Ini adalah perang jangka panjang, namun pada akhirnya kita akan memenangkan perang ini,” ujarnya.

Selain itu, Israel dan Hamas belum mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga berakhir pada Jumat (1/12).

Israel dan kelompok oposisi Palestina, Hamas, menyetujui gencatan senjata pada 24 November yang telah diperpanjang sebanyak dua kali.

Selama gencatan senjata selama seminggu, Netanyahu mengatakan pasukannya menghabiskan waktu untuk melanjutkan serangan mereka di Gaza.

“Tentara kami sedang bersiap pada hari gencatan senjata untuk mencapai kemenangan total melawan Hamas,” tutupnya.

Pasca gencatan senjata berakhir, sejauh ini dilaporkan lebih dari 180 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah Israel kembali menyerang Gaza.

Sementara itu, jumlah korban jiwa pasca invasi Israel yang dimulai pada 7 Oktober mencapai lebih dari 15.000 jiwa, didominasi oleh perempuan dan anak-anak.

(pra)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);