Berita Negara Apa yang Pertama Kali Pakai Sirene untuk Peringatan Darurat?

by


Jakarta, Pahami.id

Ungkapan peringatan darurat menjadi perbincangan setelah viral di media sosial menyusul adanya gerakan DPR menyetujui RUU revisi tersebut. Pilkada dan mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

DPR awalnya berencana menggelar rapat paripurna pada Kamis (22/8) untuk mengonfirmasi produk hukum tersebut. Namun rencana ini dibatalkan karena adanya tentangan dan demonstrasi besar-besaran bertajuk ‘peringatan darurat’.


‘Peringatan darurat’ ini merupakan semacam alarm bagi pemerintah Indonesia untuk membawa demokrasi dan hukum ke jalur yang benar.

Peringatan darurat juga sering disamakan dengan alarm atau sirene yang berbunyi keras.

Ngomong-ngomong, negara manakah yang pertama kali menggunakan sirene untuk peringatan darurat?

Sirene serangan udara ditemukan oleh filsuf dan fisikawan Skotlandia John Robinson pada tahun 1799.

Sirene dengan kata lain pertama kali digunakan oleh Jerman pada Perang Dunia I.

Jerman mengebom Prancis dan melancarkan serangan udara besar-besaran ke Inggris dari tahun 1915 hingga 1917.

Di tengah penyerangan Jerman ke negara musuh, mereka berusaha untuk tidak menebar ketakutan atau kecemasan di kalangan masyarakat. Jadi, peringatan telah dikeluarkan dengan bersiul kepada petugas polisi di atas sepeda, katanya Sirene Elektronik.

Seiring berjalannya waktu, teknologi mulai berkembang dan semakin canggih termasuk sirene.

Selama Perang Dunia II, sirene serangan udara mulai digunakan. Negara-negara yang terlibat perang mengumumkan serangan dan meminta orang-orang mengungsi ke tempat perlindungan.

Sirene serangan udara pertama terdengar di London, Inggris pada bulan September 1939.

Sirene menggunakan listrik dan mengeluarkan dua sinyal: sinyal peringatan yang semakin keras seiring berjalannya waktu dan nada stabil yang memungkinkan orang keluar dari tempat persembunyiannya.

Sirene kemudian dipasang hampir di setiap sudut sebagai respons terhadap ketegangan Perang Dingin, baik di Blok Timur maupun Barat.

Sirene serangan udara juga dibunyikan selama pemboman NATO di Bosnia pada tahun 1995 dan di tempat yang sekarang menjadi Serbia, Montenegro dan Kosovo pada tahun 1999.

(isa/bac)