Calon presiden nomor urut 3 Prabu Subianto hingga Rabu (14/2) sore tampak memimpin berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei. Ia dan Gibran Rakabuming Raka bertahan di kisaran 57-58 persen.
Jumlah tersebut jauh dibandingkan dua paslon lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang memperoleh suara sekitar 23-24 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kisaran 16 persen.
Keunggulan tersebut kemudian membuat Prabowo dan Gibran menggelar acara dan berbicara di depan pendukungnya, termasuk partai koalisi.
Di tengah situasi tersebut, media asing menyoroti Ibu Negara Prabowo Subianto. Saluran Berita Asia Rabu (14/2) menyoroti perbedaan Prabowo dengan dua calon presiden lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Saat menjalankan aktivitas, khususnya di masa kampanye, Anies dan Ganjar selalu didampingi pasangannya masing-masing. Namun, Prabowo Subianto lebih sering tampil sendiri atau didampingi perwakilan Partai Gerindra, dan Gibran sebagai calon wakil presidennya.
“Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia tidak akan memiliki Ibu Negara jika Prabowo menjadi presiden kedelapan,” kata laporan itu. CNA pada hari pemungutan suara.
Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia telah memiliki beberapa rangkaian First Ladies. Dimulai dari Fatmawati Sukarno yang merupakan istri Presiden Sukarno dan sosok di balik bendera Merah Putih.
Begitu pula dengan Tien Soeharto, istri Presiden kedua Indonesia Soeharto, yang merupakan penggagas Taman Mini Indonesia Indah dan rumah sakit kanker pertama di Indonesia.
Setelah itu ada Ainun Habibie yang merupakan istri presiden ketiga BJ Habibie dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Nirlaba Bank Mata Indonesia.
Lalu, Sinta Nuriyah Wahid yang merupakan istri dari presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid. Ia aktif sebagai aktivis pluralisme agama dan ras.
Sedangkan pada masa Megawati Soekarnoputri memimpin, Indonesia tidak memiliki Ibu Negara melainkan Orang Pertama atau Bapak Bangsa yakni Taufiq Kiemas, politikus yang mendampingi Megawati sejak mendirikan PDI Perjuangan.
Tak hanya itu, Taufiq Kiemas juga menjabat Ketua MPR beberapa tahun setelah Megawati lengser.
Dilanjutkan dengan partisipasi Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia memiliki Ani Yudhoyono sebagai Ibu Negara yang fokus pada pendidikan anak dan menyukai fotografi. Ia juga meluncurkan Smart Cars, perpustakaan mobil untuk anak-anak.
Begitu pula dengan Iriana Jokowi yang santer diberitakan berada di balik kepemimpinan dua periode Presiden Joko Widodo.
CNA juga mewawancarai beberapa warga dan menemukan bahwa mereka merasa Indonesia membutuhkan dan pantas memiliki Ibu Negara dengan alasan “untuk menginspirasi perempuan Indonesia lainnya dan pentingnya peran mereka dalam masyarakat.”
“Oleh karena itu, memiliki ibu negara adalah hal yang penting karena dipandang seperti memiliki seorang ibu dalam sebuah keluarga,” lapor media yang berbasis di Singapura.
Lanjutkan ke berikutnya…
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);