Berita Kesaksian Direktur RS Al Shifa saat Ditawan Israel: Disiksa-Jari Patah

by


Jakarta, Pahami.id

Direktur Rumah Sakit Al Shifa di GazaMuhammad Abu Salmiya mengungkapkan penyiksaan yang dialaminya selama hampir delapan bulan di penjara Israel.

Salmiya dan puluhan tahanan lainnya dibebaskan dari penjara Israel pada Minggu (30/6). Selama dalam tahanan, dia mengaku mendapat penyiksaan dari pasukan Zionis.

Abu Salmiya mengatakan bahwa ketika dia ditahan, petugas penjara mematahkan jarinya dan memukulinya dengan tongkat anjing.


Ia juga menyinggung buruknya perlakuan dan staf medis di tahanan Israel. Mereka, kata Abu Salmiya, juga ikut bertanggung jawab atas penganiayaan dan penelantaran para tahanan.

Beberapa anggota tubuh tahanan bahkan harus diamputasi karena perawatan medis kritis.

Salmiya menjelaskan, napi juga mengalami gizi buruk selama berada di dalam tahanan. Mereka bertahan hidup hanya dengan sepotong roti sehari selama dua bulan hingga berat badan mereka turun sedikitnya 30 kilogram.

Tak hanya itu, kata dia, setiap hari tahanan Palestina mengalami penghinaan fisik dan psikologis.

“Tahanan kami telah menjadi sasaran berbagai jenis penyiksaan di balik jeruji besi,” katanya dalam konferensi pers di Gaza Al Jazeera.

“Hampir setiap hari terjadi penyiksaan. Sel dibobol dan tahanan dipukuli,” katanya.

Beberapa narapidana, lanjutnya, juga meninggal di pusat interogasi dan tidak mendapat makanan dan obat-obatan.

Israel tidak segera menanggapi ketika diminta mengkonfirmasi pelanggaran yang terjadi di penjara tersebut. Namun beberapa kali dengan isu yang sama, mereka membantah tudingan tersebut.

Pihak Penjara Israel juga menegaskan, Abu Salmiya bebas bukan karena penjara penuh. Mereka tidak memberikan komentar lebih rinci.

Pasukan Israel menangkap Abu Salmiya pada November 2023, ketika mereka menyerang dan menghancurkan Rumah Sakit Al Shifa.

Selama penggerebekan, Israel merusak fasilitas rumah sakit dan menembak siapa saja yang mencoba melarikan diri dari daerah tersebut.

Israel menuduh Rumah Sakit Al Shifa sebagai markas Hamas, namun tuduhan tersebut dibantah sepenuhnya oleh pihak rumah sakit.

Tentara Israel melancarkan invasi ke Gaza sejak Oktober 2023. Operasi ini menyebabkan kematian lebih dari 37.800 orang di Palestina.

Selama invasi, pasukan Israel juga menangkap ratusan warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

(isa/dna)