Berita Kenapa Kopassus Pernah Ditakuti Militer Negara-negara di Dunia?

by

Jakarta, Pahami.id

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elit milik TNI Angkatan Darat.

Pada mulanya pasukan elite ini bernama Satuan Komando Angkatan Darat (KKAD). Belakangan namanya diubah menjadi Kopassus pada tahun 1985.


Nama Kopassus sebenarnya semakin terkenal ketika mereka dinobatkan sebagai pasukan khusus terbaik ke-3 di dunia oleh Discovery Military Channel pada tahun 2008.


Dilansir situs resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kementerian Pertahanan Indonesia), saat itu, Kopassus merupakan pasukan elit terbaik ke-3 setelah Pasukan Udara Khusus (SAS) dari Inggris dan Mossad dari Israel.

Selain itu, Kopassus juga menjadi salah satu tim elite yang paling ditakuti di dunia.

Lantas, apa yang ditakuti dunia terhadap Kopassus?

Seringkali melakukan operasi yang paling sulit

Kopassus sebelumnya dikenal sebagai pasukan khusus yang kerap melakukan operasi tersulit dan ekstrem. Banyak kelompok kriminal yang berhasil dibasmi oleh pasukan elit di bawah TNI AD.

Pada tahun 1950 misalnya, Kopassus yang saat itu masih bernama Satuan Komando Angkatan Darat terlibat dalam operasi penghapusan Republik Maluku Selatan (RMS). Dilaporkan halaman resmi Kopassus, operasi ini berhasil mengalahkan gerakan RMS. Operasi ini juga menimbulkan banyak korban di pihak mereka.

Selain itu, Kopassus juga pernah terlibat dalam operasi melawan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965 dan operasi melawan kelompok pemberontak di Timor Timur pada tahun 1975 dan 1983, seperti dikutip. Ekonom.

mengikuti Lembaga Hak Asasi ManusiaOperasi melawan kelompok pemberontak Timor Timur pada tahun 1983 konon dipimpin oleh presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, saat masih menjabat sebagai panglima tertinggi. Operasi tersebut dilaporkan menewaskan lebih dari 300 warga Timor Timur.

Bersambung di halaman berikutnya…

Kopassus kini masuk dalam daftar tim elite dengan latihan terberat di dunia. Diberitakan secik, Kopassus masuk dalam daftar ini karena latihan yang dilakukan timnya dinilai ekstrem dan berbahaya.

Tim ini dikenal sebagai pelatihan Dropper. Dalam latihan ini, prajurit Kopassus diharuskan merangkak di lumpur sambil menghindari peluru tajam yang ditembakkan langsung ke arah mereka.

Selain latihan Dropper, prajurit Kopassus juga harus melaksanakan latihan tempur di hutan dan latihan terjun payung dari pesawat di ketinggian ribuan kaki, dikutip dari Kedua.

Memiliki ‘kekebalan hukum’ dalam operasi khusus

The Economist menyebut tindakan Kopassus sebagai “hukum tersendiri”. Sebab, Kopassus mempunyai kewenangan hukum yang memungkinkan mereka melakukan operasi tanpa terjerat kasus hukum apa pun. Dalam ilmu militer, hal ini disebut penggunaan kekuatan yang sah.

Meski memiliki ‘kekebalan hukum’, Kopassus menegaskan seluruh prajuritnya tidak boleh melakukan kekerasan yang disengaja tanpa tujuan yang jelas. Kopassus menegaskan setiap anggota berhak mendapatkan hukuman atas kesalahan dan kekerasan yang dilakukannya.

Hal ini terjadi pada tahun 2013. Saat itu, 11 anggota Kopassus ditangkap polisi karena diduga kabur dari penjara. Tak hanya mendobrak masuk, mereka juga dikabarkan membunuh empat narapidana di penjara tersebut.

Hal ini terjadi karena keempat narapidana tersebut dikabarkan membunuh rekannya di sebuah bar. Kasus ini menjadi viral dan menjadi berita nasional di Indonesia. Akibat kasus tersebut, 11 anggota Kopassus yang menjadi tersangka harus dihukum dan ditahan polisi.

Memiliki serangan yang kuat dan cepat

Hal berikutnya yang membuat Kopassus ditakuti dunia pada zaman dahulu adalah jumlah personelnya yang sedikit, namun serangannya kuat dan cepat.

Menurut penelitian bertajuk Dilema Kopassus: Haruskah Australia Kembali Bertindak?Kopassus menekankan aspek ini agar mereka dapat menjalankan operasi berisiko secara maksimal.

Karena jumlah staf yang lebih sedikit berarti mereka akan memiliki lebih banyak kebebasan dalam menyusun strategi.