Jakarta, Pahami.id —
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) menyatakan berencana merelokasi warga negara Indonesia (WNI) di Bangladesh ketika kerusuhan mematikan terjadi di negara tersebut.
Direktur Perlindungan WNI dan Perundang-undangan Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rencana darurat.
Sesuai dengan rencana darurat, KBRI telah menyampaikan imbauan dan menyediakan rumah aman di lingkungan KBRI, kata Judha kepada CNNIndonesia.com saat ditanya mengenai rencana relokasi WNI di Bangladesh, Selasa (6/8).
Ia kemudian mengatakan, “KBRI akan terus memantau situasi secara ketat dan akan menyesuaikan status siaga sesuai dengan situasi di lapangan, termasuk mengantisipasi evakuasi WNI.”
Lebih lanjut Judha menjelaskan, KBRI Dhaka kini telah menetapkan Siaga II di Bangladesh.
KBRI Dhaka juga mengimbau WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi aktivitas luar ruangan yang tidak penting, serta menghindari kerumunan dan lokasi demonstrasi.
Selain itu, KBRI meminta WNI untuk terus menjaga komunikasi dan mengikuti tindakan darurat yang ditetapkan oleh otoritas Indonesia.
Kementerian Luar Negeri juga mengimbau bagi WNI yang hendak berangkat ke Bangladesh untuk menunda perjalanan hingga kondisi kondusif.
Bangladesh berada dalam kekacauan setelah kerusuhan terjadi di Dhaka dan beberapa daerah lainnya selama seminggu terakhir. Akibat kerusuhan ini, ratusan orang tewas termasuk seorang warga negara Indonesia.
Padahal, Bangladesh sudah dilanda gejolak sejak Juli lalu. Saat itu terjadi demonstrasi besar-besaran yang menuntut pemerintah membatalkan kuota pegawai negeri sipil (PNS) 30 persen bagi keluarga pejuang.
Keputusan mengenai kuota PNS kemudian dibatalkan. Namun, demonstrasi kembali menuntut Hasina mundur.
Hasina kemudian mundur dan melarikan diri ke India. Pada saat ini, militer telah mengambil alih kekuasaan untuk sementara waktu.
(isa/bac)