Berita Keluarga Israel Ngamuk usai IDF Tembak Mati 3 Sandera Hamas

by


Jakarta, Pahami.id

Keluarga di Israel yang kerabatnya menjadi sandera Hamas marah setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembak mati tiga tahanan kelompok perlawanan Palestina yang.

IDF menyatakan pasukannya membunuh tiga tahanan Hamas pada Jumat (15/12). Mereka mengatakan tawanan itu membawa bendera putih dan berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani.


Berita pembunuhan tahanan memicu protes di Israel. Keluarga sandera khawatir orang yang mereka cintai akan menjadi korban berikutnya.

“Yang berulang kali kami dapatkan adalah sandera yang tewas,” kata anak yang ayahnya masih menjadi sandera, Noam Perry, kepada AFP, Sabtu.

Perry menyatakan, permintaan keluarga sandera bukanlah seruan kepada pemerintah, melainkan untuk melepaskan para sandera dalam kondisi kehidupan yang mereka dukung selama ini.

“Ini seruan siapa pun kalau itu bapaknya. Pertimbangkan kami dan buat rencana sekarang (untuk negosiasi),” imbuhnya.

Kerabat sandera lain yang putranya masih menjadi tahanan Hamas, Ruby Chen, merasa dipermainkan dan khawatir dengan nasib putranya.

“Kami merasa seperti berada dalam permainan rolet Rusia (mencari tahu) siapa orang berikutnya yang akan diberitahu tentang kematian orang yang kami cintai,” kata Chen.

Chen merasa telah dibohongi karena tentara Israel menyatakan bahwa operasi darat akan menghidupkan kembali para korban penculikan.

“Tidak berhasil. Karena sejak saat itu, korban penculikan sudah terlihat kembali, namun tidak banyak yang masih hidup. Sudah saatnya anggapan tersebut diubah,” ujarnya.

Hamas menyandera sekitar 250 orang setelah melancarkan serangan mendadak di Israel selatan.

Israel kemudian membalasnya dengan melancarkan invasi dan menyatakan perang terhadap Hamas. Mereka menyerang Gaza sepenuhnya.

Akibat serangan Israel tersebut, ratusan ribu rumah warga hancur, puluhan rumah sakit berhenti beroperasi, dan jumlah korban jiwa mencapai hampir 19.000 orang.

Komunitas internasional kemudian menyerukan gencatan senjata lagi di Gaza mengingat situasi krisis yang semakin meningkat.

Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.

Salah satu yang tertuang dalam perjanjian ini adalah pertukaran tahanan.

Setelah perjanjian damai berakhir, Israel kembali menyerang Gaza. Pemerintahan Benjamin Netanyahu mengklaim tidak akan berhenti berperang sampai Hamas dihancurkan dan semua sandera dikembalikan.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);