Jakarta, Pahami.id —
Wakil Duta Besar Bahasa inggris di Jakarta Matthew Downing dikritik kerusuhan di beberapa kota di tanah air yang dipicu oleh kelompok sayap kanan.
Dalam keterangan resmi Kedutaan Besar Inggris, Downing menyebutkan kerusuhan terjadi di sejumlah kecil kota di Inggris.
“Atas nama Pemerintah Inggris, saya ingin mengecam secara terbuka tindakan premanisme dan hooliganisme tidak masuk akal yang dilakukan kelompok kecil ini,” kata Downing, Selasa (6/8).
Ia pun meyakinkan, WNI yang berkunjung ke Inggris akan tetap disambut dengan hangat.
Lebih lanjut Downing menyampaikan bahwa Inggris adalah negara yang toleran, terbuka, dan multikultural.
“Dan apa yang Anda saksikan tidak mewakili nilai-nilai Inggris,” katanya.
Pemerintah Inggris, lanjut Downing, dengan jelas menegaskan tidak akan mentolerir serangan terhadap masjid, komunitas Muslim, atau siapapun karena agama atau warna kulitnya.
Penjahat yang melakukan tindakan ini, dan mereka yang menghasut kebencian dan misinformasi secara online, akan menghadapi hukuman penuh.
Inggris berada dalam kekacauan setelah orang-orang melakukan protes dan menyerang masjid menyusul penikaman massal di Southport, Merseyside pada akhir Juli.
Peristiwa penikaman massal tersebut menyebabkan tiga anak tewas dan 10 lainnya luka-luka. Warga geram dengan tindakan tersebut. Pihak berwenang Inggris telah menangkap pelaku tanpa mengungkapkan identitasnya sesuai dengan hukum.
Kelompok sayap kanan kemudian memanfaatkan kemarahan tersebut dengan menyebarkan informasi palsu mengenai pelakunya. Mereka mengatakan pelakunya adalah Muslim dan imigran.
Protes kemudian terjadi di Southport. Mereka melemparkan batu bata ke masjid.
Protes kemudian menyebar ke kota-kota lain seperti Liverpool dan kota-kota di Irlandia.
Di Belfast, Irlandia Utara, pengunjuk rasa melemparkan kembang api di tengah ketegangan antara kelompok anti-Islam dan demonstrasi anti-rasisme.
Kota di timur laut Inggris, Sunderland, pun tak luput dari kerusuhan. Massa membakar mobil, kantor polisi, menjarah toko-toko dan menyerang masjid.
Menanggapi kerusuhan ini, pemerintah Inggris berjanji akan menghukum pelakunya dengan imbalan yang setimpal.
(isa/bac)