Berita Jokowi Unggah Momen Berdoa di Depan Peti Jenazah Paus Fransiskus

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden 7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri pemakaman Paus Francis Di Vatikan, Roma, Italia, pada hari Sabtu (4/26).

Jokowi mengunggah sesaat untuk meratapi tubuh paus di akun Instagram -nya. Dalam sebuah video pendek, Jokowi dan delegasi tiba di Saint Petrus, Basilika, di mana peti mati Paus Francis dimakamkan sebelum pemakaman berlangsung.

Mengenakan jas hitam dan topi, Jokowi segera mendekati dan berdiri di depan peti mati Paus Francis saat diam.


Melihat Jokowi juga memiliki kesempatan untuk berdoa di depan peti mati Paus Francis dengan mengangkat kedua tangan.

“Saat ini saya berada di bidang Vatikan Peter sebagai perwakilan khusus yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto[…] Kami ingin menyampaikan kesedihan yang mendalam atas kematian suci Paus Francis, “kata Jokowi dalam video itu.

“Juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto bahwa kami telah kehilangan panutan yang memberikan cinta pada perdamaian dunia, kerendahan hati, dan bahkan warisan semua negara di dunia,” katanya.

Beberapa menteri terlihat menyertai jokowi selama kunjungan khusus ini, termasuk Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ketua Paus Francis ke Indonesia pada September 2024, Ignatius Jonan.

Rekaman video Jokowi tentang tubuh Paus Francis adalah virus di media sosial. Beberapa netizen telah mengkritik tindakan mantan presiden yang berdoa untuk Paus Fransiskus terlambat karena dianggap salah dalam ajaran Islam.

“Nabi Muhammad hanya mengajar berdiri ketika ada tubuh non -Muslim, tidak berdoa seperti jokowi,” kata seorang netizen dalam tindakan Jokowi.

“Ya, seperti ini, itu terjadi hanya jika dirilis dan tanpa briefing sebelumnya,” komentar oleh salah satu netizen lain dalam video menunjukkan bahwa Jokowi berdoa di depan peti mati Paus Francis.

[Gambas:Instagram]

Beberapa netizen lain menghargai tindakan Jokowi yang dianggap mencerminkan toleransi agama ini.

“Bagi saya, doa Katolik tidak pernah salah, sikap Jokowi di depan doa doa menurut saya, kecuali dari Vatikan memiliki protokol lain.

(RDS)