Berita Israel Rilis Daftar 95 Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

by


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 95 tahanan Palestina yang akan dibebaskan mulai Minggu (19/1), menyusul perjanjian gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.

“Pembebasan para tahanan… tergantung pada kesepakatan pemerintah terhadap rencana (gencatan senjata) dan tidak akan terjadi sebelum hari Minggu pukul 16.00 (waktu setempat),” kata kementerian dalam pernyataannya, Jumat (17/1), dikutip dari AFP.


Kabinet keamanan Israel menyetujui kesepakatan tersebut, sementara seluruh kabinet akan bersidang untuk melakukan pemungutan suara.

Daftar tersebut mencakup 69 perempuan, 16 laki-laki dan 10 anak di bawah umur. Menurut kementerian, tahanan termuda dalam daftar tersebut berusia 16 tahun.

Daftar tersebut hanya mencakup tujuh tahanan yang ditangkap sebelum serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Gaza.

Di antara mereka yang terdaftar adalah Khalida Jarar, seorang anggota parlemen Palestina berhaluan kiri yang telah beberapa kali ditangkap dan dipenjarakan oleh Israel.

Jarar adalah anggota terkemuka Front Populer untuk Pembebasan Palestina, sebuah kelompok yang ditetapkan sebagai “organisasi teroris” oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Ditangkap pada akhir Desember di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak tahun 1967, wanita berusia 60 tahun tersebut telah ditahan sejak saat itu tanpa tuduhan.

Pada September 2021, Jarar dibebaskan setelah menjalani hukuman dua tahun penjara Israel karena berpartisipasi dalam kegiatan PFLP.

Menurut kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pembebasan para sandera sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas diperkirakan akan dimulai pada hari Minggu.

Dua sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan kelompok sandera pertama yang dibebaskan terdiri dari tiga tentara wanita Israel.

Tiga nama pertama dalam daftar yang diperoleh AFP dari 33 sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama adalah perempuan di bawah 30 tahun yang tidak sedang bertugas di militer pada hari serangan Hamas.

Juru bicara Kementerian Kehakiman Noga Katz mengatakan jumlah akhir tahanan yang akan dibebaskan pada pertukaran pertama akan bergantung pada jumlah sandera yang dibebaskan oleh Hamas.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir telah meminta sekutu politiknya untuk memberikan suara menentang kesepakatan Gaza.

Sebelumnya, kabinet keamanan Israel menyetujui gencatan senjata dengan milisi Hamas Palestina.

Laporan dari CNNsebelas anggota kabinet keamanan pada Jumat (17/1) menyetujui gencatan senjata dengan Hamas, yang diumumkan pemerintah Qatar pada Rabu (15/1) lalu.

Namun, keputusan ini masih perlu disetujui oleh kabinet Israel yang beranggotakan 33 orang.

Namun, total 116 orang terluka dan lebih dari 264 orang terluka sejak perjanjian gencatan senjata diumumkan.

Dari korban tewas, 30 orang adalah anak-anak dan 32 orang perempuan.

(AFP/fra)