Jakarta, Pahami.id —
Israel dikatakan telah menyusun rencana untuk memasukkan bahan peledak ke dalam pager yang digunakan oleh kelompok milisi Hizbullah Lebanon selama 15 tahun.
Sumber intelijen Amerika mengatakan Berita ABC bahwa Israel punya andil dalam pembuatan pager yang meledak di Lebanon.
Sumber intelijen mengatakan bahwa Negara Zionis mungkin telah merencanakan misi menanam bahan peledak di peralatan komunikasi Hizbullah selama 15 tahun.
Dia mengatakan rencana tersebut melibatkan perusahaan cangkang, yaitu perusahaan sah yang telah disusupi oleh intelijen Israel untuk memanipulasi operasi mereka.
Menurut sumber tersebut, sebagian aset dan karyawan perusahaan cangkang tersebut tidak mengetahui sebenarnya mereka bekerja untuk siapa.
Sumber intelijen AS juga mengatakan bahwa plot semacam itu sudah lama tidak digunakan lagi oleh Badan Intelijen Pusat (CIA) karena berisiko tinggi. Salah satunya adalah yang terjadi di Lebanon, dimana warga sipil tak berdosa menjadi korban.
Pada Selasa (17/8) dan Rabu (18/9), ribuan pager dan sejumlah perangkat elektronik meledak hampir bersamaan, menewaskan 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang.
Peristiwa itu terjadi di pinggiran selatan Beirut yang dikenal dengan nama Dahiyeh hingga wilayah timur lembah Bekaa. Daerah-daerah tersebut merupakan markas kelompok milisi Hizbullah.
Korban ledakan pager sebagian besar adalah anggota Hizbullah. Namun, beberapa di antaranya juga mencakup warga sipil seperti anak-anak dan tenaga medis. Duta Besar Iran untuk Lebanon juga terluka dalam serangan itu.
Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan itu. Pada saat yang sama, sumber keamanan Lebanon dan pejabat Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Israel telah menanam bahan peledak di pager Hizbullah, tepat di sebelah baterai.
Setidaknya 5.000 pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan Taiwan, Gold Apollo, diyakini ditanami ‘bom’ dan bahan peledak.
Sejak konflik dengan Israel akibat invasi Jalur Gaza Palestina, Hizbullah telah menggunakan pager sebagai alat komunikasi karena dianggap lebih aman dibandingkan telepon seluler yang mudah diretas.
Gold Apollo membantah bahwa pager peledak itu dibuat oleh mereka. Gold Apollo mengatakan perusahaan Hungaria, BAC Consulting, memproduksi pager tersebut.
ABC News telah menghubungi BAC Consulting untuk meminta informasi namun pihak tersebut tidak memberikan tanggapan.
Juru bicara pemerintah Hongaria sendiri telah angkat bicara dan mengatakan bahwa BAC Consulting merupakan perusahaan dagang yang tidak memiliki pabrik di negara tersebut.
Israel sejauh ini belum berbicara jelas mengenai ledakan di Lebanon. Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara tentang “era baru” dalam perang yang dilakukan oleh Negara Zionis.
“IDF membawa pencapaian yang luar biasa, bersama Shin Bet, bersama Mossad, seluruh lembaga dan seluruh kerangka dan hasilnya adalah hasil yang sangat mengesankan,” kata Gallant saat berkunjung ke pangkalan Angkatan Udara Ramat-David di Israel utara, Rabu (18/9).
(blq/dna)