Berita Hamas Kecam Amarah Presiden Palestina Mahmoud Abbas: Penghinaan

by


Jakarta, Pahami.id

Hamas Mengkritik Kemarahan Presiden Palestina Abbas Mahmoud melawan kelompok perlawanan Palestina.

Abbas menangkap Hamas dan menyerukan tebusan Israel.


Pejabat senior Hamas, Basem Naim, kemudian menjawab penghinaan Abbas dengan memanggilnya penghinaan.

“Abbas berulang kali dan curiga menyalahkan rakyat kami atas kejahatan kolonial dan invasi (Israel),” kata Naim seperti yang dikutip oleh Aljazeera.

Abbas menyatakan kekecewaannya kepada Hamas selama Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Dia kemudian menyalahkan penculikan Hamas sebagai penyebab Israel karena meluncurkan invasi dan pembantaian warga Palestina di Gaza dan di Tepi Barat.

“Setiap hari -ratusan orang mati, mengapa mereka (Hamas) tidak ingin membebaskan tebusan Amerika,” kata Abbas dalam pidatonya di sebuah sesi Organisasi Pembebasan Palestina 33 (PLO) di Tepi Barat.

Abbas secara khusus merujuk pada tebusan itu adalah warga negara Israel-Amerika Adi Alexander, yang belum dibebaskan.

“Kamu tidak beruntung, lepaskan apa yang kamu pegang dan dapatkan dari situasi ini, jangan beri Israel alasan, jangan biarkan Israel punya alasan,” kata Abbas.

Abbas kemudian mengeluh bahwa dia “dipaksa untuk membayar konsekuensi” dan Palestina lainnya karena tindakan Hamas.

Kritik tidak hanya berasal dari Hamas. Kelompok Mujahidin Palestina bergabung dengan mengutuk Abbas yang telah disadap oleh Hamas dengan kata -kata kasar.

“Kami telah sangat mengutuk pernyataan bahwa Presiden Abbas dipermalukan selama upacara pusat terkait dengan pertandingan dan pejuang, tidak menghormati pengorbanan dan perjuangan rakyat kami dan mengabaikan penderitaan dan pengorbanan tahanan,” sebuah pernyataan dari Mujahidin Palestina.

“Kami mengutuk kepemimpinan otoritas Palestina yang melanjutkan narasi ini, mengkritik perjuangan dan menghilangkan pekerjaan rakyat kami sepanjang dekade ini, terutama pembantaian di Gaza, kecemasan, peradilan di Tepi Barat dan Yerusalem dan penderitaan parah yang dirasakan para penahan kami,” kata pernyataan itu.

(BAC)