Jakarta, Pahami.id —
Wakil Kepala NasDem Ahmad Ali menilai usulan pengucuran hak angket DPR untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu 2024 tidak cocok bagi calon presiden nomor urut 3. Hadiahi Pranowo.
Menurut Ahmad, kalau ngotot untuk angket, kenapa usulannya tidak dilakukan lebih awal menjelang pemilu 2024.
“Menurut saya, Pak Ganjar tidak layak bicara karena dialah yang kalah. Mengapa inisiatif ini tidak diberitakan dari awal? Menurut saya, kalau ada kecurangan, bukan hanya sekarang, terjadi sebelum pencoblosan. Aneh kalau dia baru ngomong sekarang, aneh saja. Menurut saya, kita hanya ngomong soal penipuan, kata Ahmad Ali seperti dikutip dari KeduaJumat (23/2).
Meski begitu, Ahmad Ali mengatakan hak penyidikan sah jika dilakukan oleh partai politik dan penyidikan merupakan hak DPR. Dia menekankan hak DPR, bukan calon presiden.
“Tapi apapun itu, hak penyidikan adalah sah jika dilakukan oleh partai politik, itu hak DPR, bukan calon presiden. Kecuali Pak Muhaimin adalah ketua umum partai tersebut, kecuali orang lain. , dia harus berkonsultasi dengan partai politik dan sponsornya,” ujarnya.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Tunggu sikap resmi dari PDIP
Ahmad Ali mengatakan, sikap NasDem saat ini adalah wait and see ke depan terkait kuesioner tersebut. Kata dia, NasDem ingin mendengar terlebih dahulu sikap PDIP terkait hasil pemilu presiden kali ini.
“Sampai hari ini kita belum mendengar sikap PDIP, kemarin Sekjen NasDem sudah menyatakan, mendukung (survei) tapi menunggu PDIP,” ujarnya.
Dalam keterangannya, Senin (19/2), menurut Ganjar, hak penyidikan yakni hak penyidikan DPR merupakan salah satu upaya meminta pertanggungjawaban KPU dan Bawaslu atas pelaksanaan Pilpres 2024. Penyelenggaraan Pilpres ditengarai penuh dengan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan berskala besar (TSM).
“Jika DPR belum siap dengan hak penyidikan, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan Pilpres 2024,” kata Ganjar melalui keterangan tertulis awal pekan ini.
Ganjar mengatakan, dugaan kecurangan Pilpres 2024 harus disikapi. Menurut dia, pendukung bisa mengajukan hak penyidikan ke DPR.
Diketahui, partai pengusung Ganjar di DPR adalah PDIP dan PPP. Menurut dia, usulan penyerahan hak penyidikan kepada DPR, dalam hal ini PDIP dan PPP, sudah disampaikan dalam rapat TPN, Kamis (15/2).
Sementara itu, Kamis (22/2), tiga Sekretaris Jenderal Partai Gabungan Perawan pendukung pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berkumpul di Menara NasDem, Jakarta Pusat.
Ketiga pejabat tinggi tersebut adalah Sekjen NasDem Hemawi Taslim, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy, dan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid. Pertemuan tiga Sekjen partai yang digelar kurang dari satu jam itu menghasilkan pernyataan dukungan terhadap hak penyidikan di DPR terkait pengusutan kecurangan pemilu 2024 yang didesak calon presiden nomor urut 3 itu, Ganjar Pranowo.
Hermawi mengaku belum berkomunikasi dengan kubu Ganjar-Mahfud MD terkait dukungannya terhadap rencana hak penyidikan DPR. Namun, dia menegaskan siap berdiri di belakang PDIP dalam mendukung hak mengusut dugaan kecurangan pemilu.
“Kami ketiga partai akan bersama PDIP dan kami menunggu tindakan “PDIP itu pemula,” kata Hermawi.
Hermawi mengaku sudah menyiapkan sejumlah bukti dugaan penipuan untuk dibawa ke DPR. Baik berupa surat maupun saksi.
Sementara itu, Anies bertemu dengan tiga pimpinan umum partai Koalisi Perubahan yang mengusungnya pada Pilpres 2024–NasDem, PKS, dan PKB– pada Jumat malam (23/2).
Berdasarkan agenda yang disampaikan Wakil Tim Media dan Komunikasi Tim Nasional AMIN, pertemuan tersebut digelar di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.
“Calon Presiden Anies Baswedan saat ini sedang melakukan pertemuan dengan Pimpinan Umum Partai Nasdem, PKB, dan PKS di Wisma Nusantara,” demikian bunyi keterangan dalam agenda tersebut.
Ketiga ketua umum parpol tersebut adalah Surya Paloh (NasDem), Ahmad Syaikhu (PKS), dan Muhaimin Iskandar yang juga calon wakil presiden (PKB).
Baca artikel selengkapnya Di Sini.
(tim/anak-anak)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);