Berita Direktur RS Al Shifa Bantah Tolak Bantuan BBM: Propaganda Israel

by

Jakarta, Pahami.id

Direktur Rumah Sakit Al Shifa di Semenanjung GazaMuhammad Abu Salmiya, menyinggung tuduhan tersebut Israel bahwa pihak rumah sakit menolak mengirimkan bantuan bahan bakar sebagai propaganda.

Dalam pernyataannya kepada Al JazeeraAbu Salmiya mengaku pejabat Israel telah menghubunginya sebanyak dua kali untuk menyediakan bahan bakar untuk rumah sakit.

Pada tawaran pertama, dia mengatakan Israel bersedia mengirimkan 2.000 liter (400 galon) dan 300 liter (80 galon). Rumah sakit membutuhkan 8.000 (2.113 galon) hingga 12.000 liter (3.170 galon) per hari untuk operasional.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Orang yang sama menelepon saya pada jam 2 pagi dan memberi tahu saya bahwa 300 liter itu bisa diambil di lokasi tertentu yang berbahaya dan rawan tembakan. Saya minta dikirimkan atau dalam jumlah yang lebih banyak, agar genset bisa kami operasikan melalui Palang Merah,” kata Abu Salmiya.

“Israel ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tidak membunuh bayi. Mereka ingin menutupi citranya dengan 300 liter bahan bakar, yang hanya mampu bertahan selama 30 menit,” tambahnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku sempat menawarkan bantuan minyak ke Rumah Sakit Al Shifa, setelah fasilitas tersebut harus menghentikan operasinya karena kehabisan minyak.

“Kami hanya menawarkan minyak ke Rumah Sakit Al Shifa, mereka menolak,” kata Netanyahu.

Namun Netanyahu mengatakan pengiriman bantuan bahan bakar ditolak oleh Hamas.

“Kami menawarkan minyak ke RS Shifa, mereka [Hamas] menolaknya,” kata Netanyahu.

“Hamas, (yang) bersembunyi di rumah sakit dan memiliki pijakan di sana, tidak menginginkan bahan bakar untuk rumah sakit…mereka ingin mendapatkan bahan bakar yang akan mereka bawa dari rumah sakit ke terowongan mereka, ke mesin perang mereka,” Netanyahu ditambahkan.

Di sisi lain, faksi Hamas di Gaza membantah pernyataan Netanyahu yang menolak bantuan 300 liter untuk keperluan medis di rumah sakit Al Shifa.

“Tawaran tersebut meremehkan rasa sakit dan penderitaan pasien yang terjebak di dalam rumah tanpa air, makanan atau listrik. Jumlah [bantuan bahan bakar dari Israel] “Ini tidak cukup untuk mengoperasikan generator rumah sakit selama lebih dari tiga puluh menit,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa Hamas tidak terkait dengan manajemen rumah sakit Al-Shifa.

“Dan (Hamas) juga bukan bagian dari struktur pengambilan keputusannya. (Rumah sakit) sepenuhnya tunduk pada kewenangan kementerian kesehatan Palestina,” tegas faksi tersebut.

(Dna)