Makassar, Pahami.id —
kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto banjir Apa yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan kali ini cukup serius. Banjir merendam delapan kecamatan di empat kecamatan.
“Ini banjir yang cukup parah, cukup tinggi, ini yang kedua kalinya di awal musim hujan ini dan kita perlu bersiap-siap kalau-kalau bisa terjadi berkali-kali,” kata pria yang akrab disapa Danny di lokasi banjir, Minggu. (22/12).
Danny yang meninjau langsung kondisi warga terdampak banjir di lokasi pengungsian memastikan seluruh kebutuhan warga dapat tertangani dengan baik.
“Tadi saya lihat kondisi masyarakat, rata-rata sehat, sistem kesehatan kita terlindungi. Rata-rata gatal-gatal, sedikit demam,” ujarnya.
Namun, kata Danny, sebagian warga masih tetap bertahan di rumahnya dan menolak dipindahkan ke lokasi pengungsian.
“Harus hati-hati dalam hal ini karena banyak yang tidak mau pindah, padahal prosedur kita membantu mereka di tempat pengungsian, meski begitu saya sudah suruh mereka mengirim dokter ke beberapa rumah, karena kalau tidak mau. untuk pindah, resikonya kita tidak akan pernah tahu,” ujarnya.
Jumlah warga terdampak banjir di Makassar terus bertambah. Hingga malam ini, jumlah warga yang dievakuasi di 28 titik pengungsian tercatat sebanyak 1.969 orang.
“Iya, jumlah warga terdampak banjir dan tuna wisma mencapai 515 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1.969 jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin kepada CNNIndonesia.com.
Ribuan warga terdampak banjir, kata Achmad, berasal dari delapan kelurahan di empat kelurahan yang saat ini terendam banjir, yakni Kelurahan Biringkanaya, Manggala, Panakkukang, dan Tamalanrea.
“Lokasi banjir masih di empat kecamatan dan sudah didirikan 28 tenda pengungsi di lokasi bencana,” ujarnya.
(mir/fra)