Jakarta, Pahami.id –
Serangan yang diduga Bom Bunuh diri menghancurkan bus sekolah di distrik Khuzdar, provinsi Balochistan, barat daya Pakistan pada hari Rabu (5/21). Peristiwa itu menewaskan setidaknya empat anak dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Menurut pejabat setempat, bom itu meledak ketika bus sedang dalam perjalanan untuk mengangkut siswa dari sekolah yang dikelola oleh tentara Pakistan.
“Bus yang membawa anak-anak dari Sekolah Umum Angkatan Darat (APS) adalah target bom. Jenis ledakan masih diselidiki,” kata petugas distrik Khuzdar dari provinsi tinggi, Provinsi Balochistan, Yasir Iqbal Dashti, Afp.
“Investigasi awal menunjukkan bahwa ini adalah serangan bom bunuh diri,” katanya.
Seorang perwira polisi senior menolak bernama mengkonfirmasi jumlah korban yang terbunuh Afp. Dia juga menyebutkan bahwa korban tewas masih bisa meningkat.
Sementara itu, dalam pernyataan resminya, Angkatan Darat Pakistan mengatakan korban tewas mencapai lima orang, termasuk tiga anak.
Sekolah APS dikenal sebagai sekolah anak -anak dari keluarga militer dan warga sipil yang tinggal di wilayah tersebut.
Foto -foto yang beredar di media sosial menunjukkan kondisi bus sekolah yang rusak, dengan jendela yang pecah dan setumpuk tas sekolah yang ditempatkan di dekat tempat kejadian.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam pernyataannya menyampaikan “belasungkawa” kepada keluarga para korban yang “bodoh”.
Sharif juga menuduh musuh Pakistan, India, di belakang serangan itu. Dia menganggap New Delhi secara teratur mendukung militan di Pakistan, termasuk pemisah Baloch bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan intensitas serangan.
Baloch/BLA Liberation Army) adalah kelompok militan paling aktif di Pakistan, terutama di wilayah barat daya. Milisi sering meluncurkan serangan mematikan terhadap pasukan keamanan.
Namun, cabang -cabang lokal dari Negara Islam dan kelompok -kelompok Taliban Pakistan juga sering mengklaim serangan baru.
“Teroris yang beroperasi di bawah perlindungan India dan menyerang anak -anak yang tidak bersalah di bus sekolah adalah bukti permusuhan mereka,” kata Sharif.
Tentara Pakistan juga meminta serangan Rabu atas tindakan “direncanakan dan dikendalikan oleh India.”
Sampai saat ini, tidak ada kelompok yang bertanggung jawab atas serangan ini. Peristiwa itu terjadi ketika ketegangan antara Pakistan dan India menghangat.
Dua negara bersenjata nuklir juga terlibat dalam perang pendek di perbatasan setelah serangan milisi di Pahalgam, Kashmir dari Divisi India, menewaskan 26 wisatawan pada akhir April.
Setelah menembak rudal dan penembakan di perbatasan, India-Pakistan akhirnya setuju untuk menjalankan gencatan senjata setelah didiagnosis oleh Amerika Serikat.
(RDS/BAC)