Berita Australia Desak Warga Keluar Lebanon buntut Perang Israel vs Hizbullah

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengimbau warga Negeri Kanguru segera pergi Libanon setelah perang Israel vs Hizbullah yang semakin panas.

Dalam keterangan video di X, Wong mengatakan sekarang adalah waktu yang tepat untuk meninggalkan Lebanon karena beberapa maskapai penerbangan masih beroperasi.


“Ada risiko nyata bahwa konflik di kawasan akan semakin buruk. Situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa atau tanpa pemberitahuan sebelumnya,” kata Wong pada Rabu (31/7).

Wong meminta warga Australia yang saat ini berada di Australia tidak memikirkan untuk bepergian ke Lebanon. Dia juga mendesak warga Australia di Lebanon untuk segera mengungsi sebelum bandara Beirut ditutup.

“Jika itu terjadi (bandara Beirut ditutup), pemerintah mungkin tidak bisa membantu warga Australia yang masih berada di Lebanon untuk direlokasi. Anda mungkin tidak bisa meninggalkan Lebanon dalam waktu lama,” kata Wong.

Konflik antara Hizbullah dan Israel semakin memanas belakangan ini. Ketegangan kedua negara meningkat setelah serangan roket menghantam Dataran Tinggi Golan, wilayah yang diduduki Israel, pada 27 Juli.

Serangan roket tersebut menewaskan 12 orang, termasuk anak-anak, setelah menghantam lapangan sepak bola di kota Majdal Shams.

Israel menuduh Hizbullah berada di balik serangan itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga berjanji akan merespons dengan “keras” terhadap serangan-serangan ini.

Sementara itu Hizbullah membantah menyerang Dataran Tinggi Golan.

Pada Selasa (30/7), tentara Israel akhirnya menyerang ibu kota Beirut, Lebanon, dengan rudal yang menghantam bangunan. Beberapa warga sipil juga tewas akibat serangan tersebut.

Komandan tertinggi Hizbullah, Fuad Shukr, adalah salah satu orang yang berada di dalam gedung tersebut. Hingga kini, kabar tersebut masih belum diketahui.

(blq/rds)