Jakarta, Pahami.id –
Amerika Serikat Dan Saudi Menandatangani senjata terbesar untuk membeli dan menjual perjanjian dalam sejarah, senilai US $ 142 miliar atau sekitar Rp2.353 triliun.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (5/13), Gedung Putih menyatakan bahwa Washington dan Riyadh telah setuju untuk bekerja di sektor pertahanan yang akan menyediakan akses ke Saudi bagi lusinan perusahaan pertahanan AS.
“Kerjasama pertahanan yang ditandatangani hari ini, yang merupakan yang terbesar dalam sejarah, adalah demonstrasi yang jelas dari komitmen kami untuk memperkuat kemitraan,” kata pernyataan Gedung Putih yang dikutip oleh Reuters.
Dengan kerja sama ini, Saudi dapat mengakses lusinan perusahaan AS di berbagai bidang, termasuk pertahanan udara dan rudal, angkatan udara dan ruang, untuk keamanan maritim.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Lockheed Martin Corp LMT.n diharapkan untuk menjual transportasi, rudal, dan C-130 sebagai bagian dari perjanjian.
Namun, sampai saat ini Reuters belum dapat menentukan berapa banyak kesepakatan untuk membeli dan menjual senjata yang ditawarkan pada kesempatan ini.
Arab Saudi adalah pembeli terbesar AS di sektor senjata. Pada 2017, Presiden AS Donald Trump mengusulkan sekitar US $ 110 miliar (sekitar Rp1.823 triliun) penjualan senjata kepada Riyadh.
Pada 2018, hanya penjualan senjata US $ 14,5 miliar (sekitar RP240 triliun) yang berjalan dalam perjanjian kedua. Kongres AS pada waktu itu mulai mempertanyakan kesepakatan dengan seorang saudari sehubungan dengan pembunuhan kontroversial jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Mantan Pemerintah AS Presiden AS Joe Biden telah mencoba menyelesaikan kerja sama pertahanan Saudi sebagai bagian dari upaya untuk mendorong normalisasi Saudi dengan Israel. Namun, bisnis itu tidak berjalan dengan baik, salah satunya adalah karena operasi militer Saudi di Yaman.
Dalam perjanjian kerja sama ini, Gedung Putih tidak menyebutkan apakah Riyadh akan diizinkan untuk membeli Jet Lockheed F-35, sebuah pesawat militer AS yang berbasis di Saudi.
Menurut dua sumber yang diberikan oleh diskusi tentang diskusi, kedua negara telah membahas potensi pembelian jet F-35. Namun, tidak jelas apakah Washington akan menyetujuinya.
Israel adalah satu-satunya sekutu AS di Timur Tengah yang sudah memiliki F-35. Jika AS setuju untuk menjualnya ke Saudi, Riyadh akan menjadi negara Timur Tengah kedua yang mengoperasikan jet tempur yang canggih.
(BLQ/DNA)