Jakarta, Pahami.id –
Presiden Union Negara Anggota OKI (OKI) (PUIC) 19 Nyonya. menyatakan dirinya sebagai pembicara pertama parlemen Indonesia dalam sejarah Indonesia sejak kemerdekaan Indonesia.
Dia mengatakan ini selama pidato pada pembukaan PUIC 19 di Kompleks Parlemen di Jakarta pada hari Rabu (5/14) malam.
Madam mengatakan sebagai pembicara parlemen Indonesia, wanita Indonesia pertama adalah bukti bahwa perempuan dapat melakukan mandat untuk memegang posisi publik.
“Saya berdiri di sini sebagai penutur parlemen Indonesia pertama di Indonesia, yang merupakan bukti bahwa perempuan juga dapat memegang posisi publik yang tinggi di negara -negara besar seperti Indonesia dengan 280 juta Muslim,” Mrs.
Cucu presiden pertama Indonesia Soekarno menekankan bahwa perempuan dan laki -laki memiliki hak yang sama untuk memajukan aspek sosial bagi perekonomian meskipun kualitasnya berbeda.
Dia juga berharap bahwa lebih banyak wanita di negara -negara -oki itu berbaris sebagai pejabat kantor publik di negara mereka
Selain itu, katanya, pada saat ini beberapa pemimpin parlemen OIC telah diduduki oleh para pemimpin perempuan.
“Saat ini ada beberapa pemimpin parlemen wanita di negara anggota PUIC. Ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak gadis di dunia Islam, untuk memainkan peran yang lebih besar dalam masyarakat,” katanya.
“Jika saya bisa, kita bisa, tentu saja, wanita di negara anggota PUIC juga akan bisa menjadi wanita hebat,” katanya.
(MAb/chri)
