Makassar, Pahami.id —
Ketua PKB yang juga Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Paman Imin) mengatakan keberadaan kekuatan siber sangat mendesak pasca kebocoran 6 juta data di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Artinya, keamanan nasional kita harus diredefinisi, bukan hanya keamanan regional, tapi tentunya sudah mencapai level keamanan data pribadi, keamanan cyber teritorial, kata Cak Imin di Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (20/9). .
Menurut Cak Imin, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan perlu segera membentuk tim baru yaitu tim pertahanan siber untuk mengantisipasi kebocoran data yang sering dialami Indonesia.
“Nah, ini pasti salah satu tim yang harus bersiap. Oleh karena itu, sudah saatnya Kementerian Pertahanan menambah kekuatan keamanan siber atau pertahanan siber,” katanya.
Pembentukan tim siber, kata Cak Imin, perlu segera dilaksanakan Kementerian Pertahanan. Menurutnya, kebocoran data ini harus cepat diatasi.
“Ini sangat mendesak dan merupakan salah satu sektor yang harus dikelola Kementerian Pertahanan,” ujarnya.
Sebanyak 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diduga dibocorkan dan dijual Bjorka di Forum Pelanggaran, termasuk NPWP milik Presiden Joko Widodo dan kedua putranya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep yang diserahkan pendiri Ethical Peretas. Indonesia, Teguh Aprianto dalam unggahannya pada X, Rabu (18/9).
“Sebanyak 6 juta data NPWP diperdagangkan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yang bocor tersebut antara lain NIK, NPWP, alamat, nomor handphone, email dan lain sebagainya,” kata Teguh dalam unggahannya.
NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga bocor pada sampel yang diberikan pelaku, tambahnya.
Perusahaan juga menyertakan tangkapan layar unggahan penjahat dunia maya di Breach Forums. Dalam tangkapan layar tersebut, tampak unggahan tersebut dilakukan oleh Bjorka pada September 2024.
Sebanyak 6,6 juta terjual di forum. Data ini berharga US$ 10 ribu atau sekitar Rp 153,1 juta.
“Dalam sampel ini Anda akan menemukan informasi pribadi tentang presiden Indonesia dan anak-anak bodohnya, selain itu juga terdapat data tentang Menteri Keuangan dan menteri-menteri tidak berguna lainnya,” demikian pernyataan Bjorka di forum gelap tersebut.
(mir/fra)