Berita Anggaran Dibekukan, Staf Media VOA Gugat Pemerintah Trump

by


Jakarta, Pahami.id

Suara media jurnalis Amerika (VOAdan dan Uni menggugat pemerintah Amerika Serikat Donald Trump Dituduh melanggar hak -hak pekerja dalam Amandemen Pertama untuk kebebasan berbicara.

Media global AS, penjabat direktur Victor Morales, dan penasihat khusus Kari Lake telah menolak lebih dari 1.300 pekerja dan memotong anggaran untuk beberapa kantor berita di Amerika Serikat.


Klaim tersebut meminta pengadilan untuk membatalkan penutupan agen media global AS yang mendanai VOA dan saluran media lainnya seperti Radio Free Europe, Radio Liberty, dan Radio Free Asia. Menurut klaim pengadilan, pemotongan anggaran ini membuat rezim otoriter di seluruh dunia berani.

“Di banyak tempat di dunia, sumber berita obyektif penting telah menghilang, dan hanya media berita yang disponsori oleh negara untuk mengisi lowongan,” klaim, yang dikutip oleh Reuters.

Langkah ini dianggap telah melanggar amandemen pertama dan hukum yang digunakan oleh Kongres untuk mendukung dan mendanai suara Amerika.

Pemangkasan itu juga merupakan bagian dari upaya Presiden Trump dan jutawan Elon Musk untuk memotong anggaran pemerintah federal, yang mereka katakan membuang -buang pajak AS untuk tujuan yang tidak sejalan dengan kepentingan Amerika.

Sejak didirikan untuk melawan propaganda Nazi di puncak Perang Dunia II, The Voice of America (VOA) telah berkembang menjadi penyiar media internasional, yang beroperasi dalam lebih dari 40 bahasa online, di radio dan televisi, menyebarkan narasi berita AS ke negara -negara tanpa kebebasan pers.

Voice of America, Radio Free Europe dan Radio Free Asia memiliki lebih dari 425 juta pendengar setiap minggu sebelum ditutup, menurut pengaduan.

(DNA)