Berita Agresi Israel ke Palestina, Apakah Peperangan Dilarang Selama Ramadan?

by


Jakarta, Pahami.id

Islam adalah agama yang mengagungkan saudara seagama dan menentang segala sesuatu yang mengarah pada kezaliman termasuk perang.

Islam juga memperkenalkan agama ‘rahmatan lil alamin’. Hal ini tertuang dalam ayat Al-Qur’an yang mempunyai makna religius yang membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi alam semesta.

Sebagaimana yang tertuang dalam firman Allah dalam surat Al-Anbiya [21]:107 yang berbunyi, “Dan Kami tidak mengutus kamu, kecuali untuk (menjadi) rahmat bagi alam semesta (rahmat liralalamin).”


Namun belakangan ini terjadi beberapa kali serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat, Palestina. Hal ini mengancam keselamatan umat Islam yang menjalani kehidupan beragama di Palestina.

Namun, apa jadinya jika terjadi perang di bulan Ramadhan?

Apa Hukum Perang di Bulan Ramadhan?

Meski tidak ada hadis shahih yang melarang perang di bulan Ramadhan, namun umat Islam berhak membela diri jika terjadi peperangan.

Hal ini tertuang dalam firman Allah, surat Al-Hajj [22]:39, “Dibolehkan (berperang) bagi orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka telah dianiaya.”

Berdasarkan tafsir Al-Madinah Al-Munawarah, ayat ini mempunyai makna bahwa umat Islam mempunyai hak untuk membela diri dari orang-orang yang menghalangi dan menindas mereka dari agamanya, seperti dikutip dari tafsirweb.

Oleh karena itu, tindakan Palestina dalam melawan Israel dapat dimaknai sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang Israel yang mengganggu kehidupan umat Islam.

Namun Allah SWT melarang berperang pada beberapa bulan haram yaitu Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.

Hal ini tertuang dalam QS. Al-Baqarah [2]:217, yang berbunyi “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang di bulan haram. Katakanlah: Berjuang di bulan haram itu dosa besar; tetapi (mencegah) manusia dari jalan Allah, orang-orang yang kafir kepada Allah, (mencegah mereka memasuki ) masjid.haram dan mengusir penghuninya dari sekitarnya, dosanya lebih besar di sisi Allah. Dan pencemaran nama baik adalah dosa yang lebih besar dari pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi Anda sampai mereka dapat membuat Anda kembali dari agama Anda ( (kekafiran), jika bisa, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, kemudian dia mati dalam kekafiran, maka itulah orang-orang yang amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itu penghuni neraka, mereka akan tetap di dalamnya. .”

Menurut tafsir Al-Sya’rawi dalam artikel Ashhur Al-Hurum ayat tersebut menjelaskan bahwa berperang di bulan haram adalah dosa besar. Membunuh adalah dosa besar dan mempunyai akibat yang sangat serius, sehingga pertumpahan darah dilarang pada bulan-bulan ini.

Namun umat Islam yang membiarkan perilaku orang yang melawannya menanggung dosa yang lebih besar. Oleh karena itu, ayat tersebut juga memberikan gambaran bahwa umat Islam masih mempunyai hak untuk melawan kezaliman.

Dalam sejarah Islam, pernah terjadi perang di bulan Ramadhan yang disebut dengan Perang Badar. Perang ini terjadi karena dominasi kaum Quraisy yang menindas umat Islam di Mekkah.

Saat itu, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat memutuskan untuk melawan kekafiran yang terjadi di tanah Mekkah. Ia percaya bahwa penindasan dan penganiayaan terhadap umat Islam di Mekah harus dihentikan.

Perang yang sedang berlangsung di Gaza kini menjadi salah satu langkah umat Islam untuk mempertahankan tanah airnya yang sedang diganggu oleh Israel. Zionis yang menginginkan kendali dapat digambarkan sebagai kaum Quraisy pada Perang Badar.

Dengan demikian, tidak ada larangan khusus untuk berperang membela diri terhadap orang yang berperang melawan umat Islam di bulan Ramadhan.

(membaca)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);