Berita 33 Tempat Wisata di Puncak Terancam Disegel karena Langgar Aturan

by


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengungkapkan keberadaan 33 tempat wisata dan bangunan di daerah tersebut AtasBogor, Jawa Barat, diduga telah melanggar dokumen lingkungan.

Penyegelan akan dilakukan secara bertahap untuk menegakkan aturan.

Wakil Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup (Gakkum), Rizal Irawan, mengatakan pelanggaran itu berkurang setelah konfirmasi ladang tanah yang dimiliki oleh PT mantan (PTP). Dari konfirmasi, perbedaan ditemukan antara dokumen dan kondisi izin lingkungan di lapangan.


“Konfirmasi menunjukkan bahwa ada 33 penyewa dari 18 KSO (kerja sama operasi) yang tidak sesuai dengan dokumen lingkungan.

Pada tahap awal, empat lokasi disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Lingkungan Hidup.

“Hari ini ada empat lokasi yang dilengkapi dengan tanda penyegelan. Namun, kami telah memberikan tanda pengawasan untuk semua 33 pelanggaran. Penyegel akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan,” katanya.

Salah satu contoh pelanggaran yang ditemukan adalah tempat wisata yang awalnya berlaku untuk izin sebagai area agro -omisisme, tetapi di bidang bangunan itu sebenarnya dibangun.

“Misalnya, tempat -tempat wisata Jaswita, dalam dokumen tertulis sebagai agro -pursis, tetapi pada kenyataannya hanya ada bangunan tetap tanpa tanah pertanian. Ini tidak sesuai dengan izin yang disediakan,” kata Rizal.

Sebelumnya, Menteri Koordinasi Pangan Zulkifli Hasan memimpin penyegelan empat lokasi wisata dan bangunan yang melanggar peraturan lingkungan. Penyegelan itu juga dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hanif Faisol, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan Bogor Rudy Susmanto.

Empat lokasi yang disegel meliputi:

1. Hibisc Fantasy, Peak Road, Distrik Cisarua
2. Petualangan Eiger, Megamendung
3. Pabrik Teh di dekat sumur, titik nol dari Sungai Ciliwung
4. Pabrik Teh di Area Pariwisata Agro Gunung Mas

Pemerintah telah bersikeras bahwa mereka akan terus memantau dan merusak pelanggaran lingkungan di daerah puncak, yang telah menjadi salah satu tujuan wisata favorit mereka.

Baca lebih lanjut tentang Di Sini.

(Isn/isn)