Berita 3 Daftar Negara Kena Banjir Hebat & Terima Bantuan Asing

by
Berita 3 Daftar Negara Kena Banjir Hebat & Terima Bantuan Asing

Daftar isi



Jakarta, Pahami.id

Beberapa negara di Asia terkena dampaknya banjir dan badai dahsyat yang menewaskan ribuan orang dan menghancurkan jutaan rumah.

Besarnya dampak bencana tersebut membuat pemerintah akhirnya meminta dan menerima bantuan dari luar negeri.


Penerimaan bantuan luar negeri ini dilakukan seiring dengan banyaknya korban dan warga terdampak, selain untuk menentukan jalur menuju lokasi bencana.

Berikut beberapa negara yang pernah mengalami banjir atau topan dan memutuskan menerima bantuan luar negeri.

1.Pakistan

Pada tahun 2010, Pakistan dilanda banjir besar yang menewaskan 1.200 hingga 2.000 orang. Banjir ini terjadi di beberapa wilayah menyusul hujan muson yang membasahi wilayah pegunungan barat laut Pakistan pada 22 Juli 2010.

Sungai Indus meluap akibat hujan dan memicu banjir bandang di wilayah Khyber Pakhtunkhwa, Punjab, Balochistan, dan Sindh.

Sekitar 1,6 juta rumah rusak atau hancur. 14 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Lebih dari 10.000 sekolah dan 500 fasilitas kesehatan juga rusak atau hancur akibat banjir.

Saat itu, tanggap bencana pertama datang dari angkatan bersenjata Pakistan. Pemerintah Pakistan pada saat itu mendapat banyak kritik karena lambatnya respon dan penanganan bencana.

Kritik ini muncul setelah publik mengetahui Presiden Pakistan saat itu, Asif Ali Zardari, sedang bepergian ke Eropa saat banjir melanda negaranya.

Dikutip PenjagaMasyarakat geram karena menilai pemerintahan Zardari cuek dan sombong.

Setelah mendapat kritik, Zardari kembali ke Pakistan dan mengunjungi penduduk yang terkena dampak. Segera setelah itu, pemerintah Pakistan menyatakan banjir Sungai Indus sebagai bencana nasional dan mulai menerima bantuan asing.

Bantuan ini diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan Inggris. LSM lokal dan badan amal juga turut serta membantu mendistribusikan bantuan.

Total bantuan dari pemerintah, organisasi kemanusiaan dan sektor swasta setahun setelah bencana mencapai US$1,3 miliar.

2. Vietnam

November lalu, Vietnam juga dilanda banjir dan badai hebat yang menyebabkan 98 orang tewas dan 10 orang hilang.

Siklon tropis Bualoi, Matmo, Fengshen dan Kalmaegi melanda Vietnam sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah.

Akibat dilanda bencana berturut-turut, Vietnam mulai terpuruk sehingga sulit menangani bencana dengan cepat. Pemerintah akhirnya membuka pintunya terhadap bantuan luar negeri dan menerima bantuan hampir US$16 juta.

Bantuan luar negeri ini tidak hanya datang dalam bentuk uang, tapi juga logistik. Saat itu, Rusia menerbangkan 29 ton bantuan termasuk sekoci, peralatan makan, selimut, tenda, dan makanan kaleng.

Selain Rusia, negara-negara yang membantu Vietnam saat itu antara lain Selandia Baru, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika.

3. Filipina

Pada bulan November 2013, Filipina dilanda Topan Super Haiyan, menyebabkan sekitar 8.000 orang tewas atau hilang.

Menurut laporan Komisi Eropa, topan dahsyat ini melanda enam pulau di Filipina, merusak 1,1 juta rumah dan menghancurkan 50 persen rumah.

Saat itu, pemerintah langsung bertindak cepat dengan memulai upaya penyelamatan dan mengirimkan bantuan. Namun, besarnya kerusakan telah menghambat penyaluran bantuan, bahkan di kota-kota besar seperti Tacloban.

Pemerintah Filipina saat itu membuka seluas-luasnya bantuan dari badan-badan PBB ke luar negeri. AS bahkan mengirimkan kapal induk untuk mendistribusikan bantuan ke daerah terdampak yang sulit dijangkau.

Australia, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA) dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang telah mengirimkan bantuan dan personel untuk membantu Filipina.

(blq/rds)