Yudha Arfandi 12 Kali Tenggelamkan Dante dan Halau Tiap Kali Anak Tamara Tyasmara Ingin Menepi – Berita Hiburan

by

Pahami.id – pacar Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi sudah mengaku ke polisi soal alasan merendam Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante ke kolam renang. Ia berdalih, hal itu dilakukan untuk melatih pernapasan Dante.

Agar lebih kuat, jangan terlalu panik dan jangan takut air,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi, Minggu (11/2). /2024).

Namun, hari ini, Senin (12/2/2024), polisi mengungkap fakta dari rekaman CCTV saat Dante tenggelam. Yudha Arfandi menguburkan jenazah Dante sebanyak 12 kali, dengan lama waktu yang bervariasi.

Ada 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, dan 26 detik, kata Direktur Reskrim Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra. .

Yudha Arfandi tampak sedang membawa Dante keluar dari air saat ada penjaga kolam lewat.

Jadi dari hasil analisa video ada indikasi pada saat tenggelamnya kapal tersebut ada tim penyelamat yang mengawasi, tambah Wira Satya Triputra.

Yudha Arfandi baru benar-benar mampu melancarkan aksinya pada upaya ke-12, atau upaya terakhir untuk menenggelamkan Dante. Dia memaksa Dante menahan napas di dalam air selama hampir satu menit. Upaya terakhir adalah 54 detik, kata Pahlawan Satya Triputra.

Tak hanya menyelam, Yudha Arfandi juga melakukan beberapa jurus untuk menghentikan Dante saat hendak berpindah ke tepi kolam.

Setiap kali korban ingin mencapai tepian kolam, tersangka terus menarik tubuh dan kaki korban untuk terus berenang. Hal tersebut dilakukan tersangka sekitar empat kali, kata Wira Satya Triputra.

Temuan rekaman kamera sirkuit tertutup (CCTV) itu diperkuat dengan hasil pemeriksaan forensik yang menunjukkan indikasi Dante memang tenggelam.

Dari keterangan awal dokter yang merawat, memang ditemukan tanda-tanda tenggelam, berupa tangan kedutan, bibir ungu, jari ungu. Itu tanda-tanda kekurangan oksigen, kata dokter Farah dari bagian forensik.

Prosesi Pemakaman Tamara Tyasmara, Dante (Istimewa)

Bahkan dari hasil otopsi, hasil pemeriksaan sumsum tulang dan liver, kami juga menemukan alga air. Kami juga berasumsi paru-parunya sudah mulai mencair karena terlalu banyak air yang masuk, tambah Dokter Farah.

Rangkaian fakta inilah yang kemudian dijadikan dasar penetapan status tersangka Yudha Arfandi atas dugaan kelalaian dan pembunuhan berencana terhadap Dante. Penyidik ​​Polda Metro Jaya memastikan tak sembarangan menetapkan siapa pun sebagai tersangka tanpa bukti kuat.

Penetapan tersangka bukan main-main, kata Wira Satya Triputra.

Seperti diketahui, Dante meninggal dunia usai berenang di kolam renang umum di Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada 27 Januari 2024. Kabar meninggalnya Dante pertama kali diumumkan ke publik oleh ibunya, Tamara Tyasmara, pada 28 Januari 2024.

Saat itu, Dante diduga meninggal karena tenggelam saat berenang. Tamara Tyasmara sempat menyinggung kejadian di kolam renang yang melibatkan Dante.

Namun kisah meninggalnya Dante berubah setelah polisi menangani kasus tersebut. Rekaman CCTV dari kolam renang tempat Dante diduga tenggelam memperlihatkan cuplikan kejadian yang sangat berbeda dari asumsi masyarakat.

Terlihat jelas dalam rekaman CCTV, Dante sedang berenang bersama kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi. Dalam salah satu momen yang terekam, Yudha tampak sengaja membenamkan tubuh Dante ke dalam air dalam jangka waktu lama.

Yudha Arfandi sendiri ditangkap penyidik ​​Subdit Jatanras Polda Metro Jaya setelah ditangkap pada 9 Februari 2024.