Pahami.id – Sebuah video yang memperlihatkan ubin rumah yang runtuh akibat getaran yang dihasilkan oleh suara sound system viral di media sosial. Hal ini memicu perdebatan di kalangan netizen. Ada pro dan kontra juga.
Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos.
Dalam video singkat tersebut, terlihat rumah-rumah roboh ke jalan satu per satu. Dalam video tersebut, musik juga dapat didengar.
Di samping rumah yang atapnya runtuh, sebuah perangkat sound system berdiri di tengah jalan. Ada beberapa sistem suara bertumpuk.
Tak hanya diletakkan di atas tanah, dua susun sound system juga tampak menggantung.
Penduduk setempat hanya melihat ubin jatuh. Tak sedikit yang justru mengabadikan momen tersebut di ponselnya.
Tidak diketahui di mana video itu diambil.
Di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Malang sudah menjadi pemandangan biasa ketika warga menggelar festival dan menyewa sound system. Bahkan ada yang jendelanya pecah karena getaran suara tersebut.
Kabupaten Malang juga sering menggelar acara kirab sound system.
Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet. Tidak sedikit yang memahami hal ini dan ada juga yang kesal.
“Bagi pecinta atau penggemar sound system sering seperti itu, tidak heran. Jika ada kerusakan, kami juga bertanggung jawab atas kerusakan tersebut, jika misalnya ada yang terganggu, kami juga akan menolak atau mematikannya. Oh iya, buat yang bilang norak atau apalah, tanpa suara sistem acara kalian terlihat sepi dan tidak menghibur,” komentar awcan***
“Di Jawa Timur itu biasa, biasanya penyewa juga bertanggung jawab jika ada yang rusak seperti itu. Sering kali kaca rumahnya pecah,” tambah ade***
“Ingat, agama menjelaskan sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Itu artinya bagi yang beragama,” kata delo ***
“Ya dilaporkan aparat desa. Cabut RT, RW, kades kalau perlu. Ini hajatan, tapi tidak mengganggu warga lainnya,” kata Cornell***
“Saya punya tetangga kontrakan seperti itu. Tiap hari musisi pakai sound system sampai kaca di rumah kontrakan saya goyang dan pecah. Saya mau istirahat saja, sumpah saya tidak begitu mengerti apa yang saya lakukan. mau, kata Nurul** *
