Viral Petani Injak-injak Semangka Gegara Kesal Harga Anjlok, Diduga Terjadi di Gresik – Berita Jatim

by
Viral Petani Injak-injak Semangka Gegara Kesal Harga Anjlok, Diduga Terjadi di Gresik

Pahami.id – Sebuah video viral yang memperlihatkan seorang petani semangka menginjak semangka menjadi viral di media sosial. Hal ini diduga dilakukan karena harga semangka yang semakin terpuruk.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @terang_media, terlihat seorang petani menginjak potongan semangka.

Terlihat kaki seorang wanita menginjak bagian tengah semangka hingga terbentuk lubang.

Bukan satu semangka, dia melakukan ini pada banyak semangka lainnya.

“Reneo guys iki lho smongko bukan payu. Diidek-idek ae iki bukan payu (Nih guys, ini lho semangka gak laku. Injak aja gak laku),” kata seorang wanita.

Ia lalu mengarahkan kameranya ke depan dan memperlihatkan setumpuk buah semangka yang menurutnya baru saja dipanen.

Sejumlah petani terlihat duduk di pinggir memotong semangka.

Petani tersebut terpaksa menginjak semangka tersebut diduga karena kecewa karena harga buahnya turun.

Dilansir dari beberapa sumber, hal tersebut juga dirasakan oleh para petani di Desa Tenggor, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Harga semangka kini turun 30 persen dibandingkan masa panen sebelumnya.

Biasanya harga semangka hanya Rp 4.000 per kilogram, namun saat ini sudah mencapai Rp 2.500 per kilogram.

Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari netizen. Tak sedikit yang beranggapan lebih baik petani memberikan semangka dibandingkan menginjak-injaknya.

“Pada hari jumat kita bersedekah di mesjid, bagi yang shalat jum’at pasti kita insya Allah akan mendapat pahala dan keberkahan yang lebih besar, daripada dibuang begitu saja, apalagi kalau diinjak-injak seperti itu. akan sia-sia,” kata Yusuf ***.

“Lebih baik diberikan kepada yang menginginkan daripada terinjak-injak dosa membuang-buang makanan. Itu tandanya manusia terlalu bersyukur,” tambah nrhy***.

“Tidak ada yang perlu disyukuri dari orang ini,” kata Djailan***.

“Tanpa ada pembenaran atas tindakan tersebut, jika solusi tersebut dijual murah atau diberikan kepada masyarakat, tidak akan menaikkan harga melon,” komentar Wenny***.

“Jangan berbangga dihadapan Allah, syukuri apa yang Allah beri, walaupun murah, jual apa saja, kalau tidak, bersedekah,” kata Ori***.

Kontributor: Fisca Tanjung