Pahami.id – Viral di media sosial memperlihatkan video amatir pemeriksaan kesehatan yang dilakukan petugas medis terhadap seorang anak yang diduga korban pelecehan seksual.
Video viral tersebut menyedot perhatian warganet. Berdasarkan informasi yang diperoleh, dugaan tindak pidana asusila dialami oleh seorang gadis yang mengaku dianiaya oleh pria paruh baya asal Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang.
Dalam video tersebut, korban mengaku mendapat ancaman dari terduga pelaku pencabulan.
Cara yang dilakukan pelaku adalah memberikan uang Rp 5.000 kepada korban dan mengancam tidak akan menceritakannya kepada siapa pun.
Dalam video tersebut, korban mengaku pelaku kerap masuk ke kamar korban dan mengunci pintu dari dalam.
Dalam video berdurasi 1 menit 33 detik tersebut dikutip dari Berita Jawa Timur – Jaringan Surabaya.com kemudian menyebar ke beberapa grup WhatsApp dan menjadi trending topik masyarakat Sampang.
Sedangkan karena korban ditinggal orang tuanya, orang tuanya merantau ke Malaysia. Hal ini memudahkan pelaku kejahatan menganiaya anak laki-laki yang masih duduk di bangku kelas 3 SD Madarasah Ibtidaiyah (MI).
Berikut petikan percakapan dalam bahasa Madura antara petugas medis di salah satu klinik di wilayah Kecamatan Ketapang dengan korban yang diduga menjadi korban pencabulan.
“Ada apa denganmu, Nak? Seberapa baik jiah mulaeh bileh nak? (Mau tanya? Kapan digitalisasi dimulai?)” tanya Bidan Azizah
“La abid (sudah lama),” jawab korban
“Marah? (Apakah rutin?)” tanya bidan
“Menjengkelkan (seringnya),” jawab korban.
“Oreng Jiah enak banget sama alakoni? (Ada berapa orang?)” tanya bidan itu lagi
“Satu,” jawab korban sambil mengacungkan jari telunjuknya.
Sebagai informasi, kasus pencabulan terhadap anak ini ditangani Unit PPA Polres Sampang.
