UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR Jadi Ajang Teh Organik asal Ciwidey Ini Perluas Pasar – Berita Jatim

by
UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR Jadi Ajang Teh Organik asal Ciwidey Ini Perluas Pasar

Pahami.id – UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 yang merupakan program pemberdayaan UMKM go global dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI merupakan wadah bagi Bankitwangi, merek teh organik premium asal Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk diakui tersebar luas di pasar.

Eko Juliano, Head of International Business Development PT Hasta Kencana Jaya (Group) yang membawahi PT Bukit Sari sebagai produsen Bankitwangi mengatakan, tidak mudah untuk memperkenalkan produk teh organik premium di Indonesia. Pasalnya, produk ini menyasar pasar konsumen menengah ke atas dan bukan sekadar ‘peminum teh’, melainkan ‘penikmat teh’.

Apalagi kopi kini lebih populer di Indonesia dibandingkan teh, apalagi kualitasnya bagus. Oleh karena itu, event tahunan ini sangat terbantu dengan adanya event tahunan ini yang memberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk dalam negeri yang berkualitas ke pasar yang lebih luas termasuk ekspor.

“Kami melihat peran ini sangat baik, sebagai wadah bertemunya calon pembeli dan pemasok untuk memasarkan produk Indonesia. “Hal ini agar produk kami lebih dikenal dan dapat dibeli dengan harga yang sangat kompetitif dengan kualitas yang prima,” kata Eko.

Bankitwangi telah mengikuti pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 lebih dari satu kali. Meski di masa pandemi, meski hanya mengirimkan sampel produk, Bankitwangi tetap semangat mengikuti program tahunan BRI yang dilaksanakan sejak tahun 2019.

Mempromosikan Produk Lokal

Eko menjelaskan, Bukit Sari mengawali usahanya dengan mengakuisisi perkebunan teh milik Belanda di Ciwidey pada tahun 2004. Perusahaan kemudian mengubah perkebunan konvensional menjadi organik.

“Organik artinya semua bahan kami bebas pestisida. Dari penanaman hingga panen, bebas bahan kimia. Proses pengemasannya juga bebas bahan kimia, lanjut Eko.

Upaya perusahaan dalam menjamin kualitas dan produk organik tercermin dari sertifikasi yang mereka peroleh dari organisasi internasional. Ini termasuk USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat), DOE (Standar Pertanian Jepang), sertifikasi organik dan halal UE.

Oleh karena itu, Bankitwangi mempunyai mimpi untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki produk teh yang berkualitas. Di sisi lain, perseroan sebenarnya sudah mulai memperluas pasarnya dengan mengirimkan produk Bankitwangi ke beberapa negara di Eropa dan Asia.

Bankitwangi merupakan produk yang bermain di segmen premium. Menurut Eko, hal ini merupakan turunan strategis dari produk organik yang biaya operasionalnya lebih tinggi dibandingkan produk non-organik.

“Jadi target kita moderat ke atas, karena itulah harga yang menuju ke sana. Harga mulai dari Rp 29.500 hingga Rp 186.000. “Tergantung ukuran dan jenisnya,” ujarnya.

Saat ini produk teh Bankitwangi cukup beragam. Seperti teh hitam (black tea), teh melati (jasmine tea), kacang kupu-kupu (telong bunga telong). Bankitwangi juga menjadi pionir gaya hidup teh organik di Indonesia. Bankitwangi juga mendukung pelestarian lingkungan dan praktik etika dalam kegiatan usaha. Namun tanpa mengorbankan kualitas dan keaslian produk teh yang dihasilkan. Upaya ini untuk menjamin kualitas produk teh premium Indonesia yang berkualitas dan organik.

Seperti diketahui, UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan BRI sebagai wadah business match antara UKM Indonesia dengan calon pengguna yang lebih luas, termasuk pasar luar negeri. BRILIANPRENEUR 2023 merupakan rangkaian HUT BRI ke-128 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 7-10 Desember dengan mengusung tema “Building Global Connections”. Melalui program ini diharapkan dapat membina dan mengembangkan para pelaku IKS untuk menembus pasar global.

UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 yang resmi ditutup oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada 10 Desember 2023 berhasil mencatatkan komitmen transaksi melalui business matching senilai USD 81,3 juta dollar atau Rp 1,26 triliun (asumsi kurs Rp 15.500 per USD).

Sunarso berharap dengan diadakannya kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan luas bagi kemajuan dan pengembangan kapasitas dan kualitas UKM Indonesia. “Upaya ini tidak hanya untuk meningkatkan penjualan UKM saja, namun juga merupakan langkah BRI dalam hal pemberdayaan keuangan masyarakat dan peningkatan literasi keuangan yang akan membawa kita menuju masyarakat Indonesia yang lebih inklusif dan maju secara ekonomi,” jelas Sunarso.