Shane Lukas ‘Kompor’ Mario Dandy Rupanya Siswa Penerima Dana KJP Plus, Warganet: Kemendikbud Ketar-ketir – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Kasus pencabulan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap Cristalino David Ozora Latumahina alias David masih menjadi sorotan publik. Tersangka baru muncul, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan, yang merupakan teman Mario.

Peran Shane Lukas dalam hal ini sangat penting. Bocah 19 tahun inilah yang memprovokasi Mario untuk melecehkan David hingga koma di rumah sakit. Tak hanya itu, Shane juga melanjutkan perbuatan tercela tersebut.

Setelah identitasnya diungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, netizen menemukan fakta mengejutkan tentang Shane Lukas. Ia merupakan mahasiswa penerima dana Kartu Jakarta Pintar Plus atau KJP Plus.

“Kalian semua sudah tahu? Tersangka baru kasus Agnes David ternyata penerima dana KJP Plus?” baca unggahan akun @convomf yang dikutip, Sabtu (25/2/2023).

Unggahan tersebut menyertakan tangkapan layar yang menunjukkan nama Shane Lukas sebagai penerima bantuan dana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membantu biaya sekolah anak hingga selesai. Tahun yang tertera adalah 2019.

Fakta Shane Lukas mendapat dana bantuan pendidikan tentu mengundang beragam komentar netizen. Banyak yang menyindir Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) saat ini mungkin sedang khawatir.

“Pintar juga Agnes, setelah Kementerian Keuangan sekarang menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mungkin besok negara akan terkena anak ini,” komentar akun @ltxnjm.

“Hebat juga Agnes, setelah Kementerian Keuangan, sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dia kacau,” tambahkan akun @vousmivess.

“Bagus, dari awal sepertinya tidak ada yang mengangkat kasus KJP salah sasaran,” balas akun @liya_blackpearl.

Agnes Gracia Haryanto adalah seorang remaja berusia 15 tahun yang diduga menyebabkan Mario menganiaya David. Ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo adalah pegawai pajak dengan kekayaan Rp 56 miliar. Akibatnya, Kementerian Keuangan mendapat sentimen negatif dari masyarakat.

Kontributor: Chusnul Chotimah