Pahami.id – Piyu Padi Reborn mempunyai masalah rambut dan mempengaruhi penampilannya. Untuk menutupi kebotakannya, Piyu pan mendandani penampilannya dengan memakai topi.
Namun belakangan ini Piyu mulai tampil lebih percaya diri. Meski tak setebal dulu, rambut Piyu kini lebih tebal dan membuatnya membuang kebiasaan memakai topi.
Rupanya, Piyu Padi menjalani transplantasi rambut hampir setahun lalu. Hasilnya pun membuat orang-orang dekat musisi berusia 50 tahun itu bingung.
“Puas banget sama hasil pertama. Bagus dan keren banget, dan semua tertarik. Lucu juga, ada teman yang ngasih kado, kemarin dia kasih topi. Lalu di DM-ku, ‘Mas, ada apa salah dengan topi yang kuberikan padamu’. Dia bilang begitu. ‘Oooh, tidak apa-apa. Aku tidak memakai topi lagi’,” kata Piyu sambil tertawa.
Setahun lalu, Piyu menjalani transplantasi rambut di Farmanina Aesthetic & Hair Clinic. Saat itu, Piyu baru saja menjalani transplantasi bagian depan. Kini, pelantun “Maha Dewi” itu kembali menjalani transplantasi bagian tengah atas, atau ubun-ubun rambut.
Dokter Formanina, dokter spesialis transplantasi rambut dari Formanina mengatakan, kasus kebotakan yang dialami Piyu cukup unik. Hal ini terkait dengan hadirnya area donor rambut di bagian belakang kepala pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu.
“Kalau kasus Piyu ini cukup unik, daerah pendonornya kurang bagus. Jadi daerah pendonor harus dirawat dulu dengan PRP. Baru setahun baru bisa kita ambil lagi daerah pendonornya. Kita bisa melakukannya hanya sekali, tapi misalnya “Daerah donor kurang bagus dan kita tidak punya waktu untuk memperbaiki area donor, makanya biasanya kita lakukan dua kali,” kata Dr Nina.
Menurut Dr Nina, secara medis transplantasi rambut pertama dan kedua pada Piyu tidak berbeda. Oleh karena itu, ia berharap dalam waktu dekat masalah kebotakan di ubun-ubun kepala Piyu bisa teratasi.
“Dari segi medis, prosesnya sama. Seperti biasa, ambil dulu rambut dari area donor. Lalu diamkan satu jam sebelum transplantasi. Semuanya sama. Transplantasi rambut semua sama. Lalu besok. lepaskan perbannya, hari ketiga cuci rambut, pada kontrol ke 14 lihat lagi kondisi kerak rambut. Setelah itu lakukan PRP setiap bulannya. Semuanya sama,” tambah Dr Nina.