Pahami.id – Lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 21 September 1921, wanita keluarga Sigar ini merupakan putri dari pasangan Philip FL Sigar dan Cornelie E Maengkom. Dora Marie Cigar sesuai dengan namanya. Dora diketahui sebagai anak ke-8 dari pasangan ini.
Perjalanan hidup Dora kemudian membawanya bertemu dengan seorang pria bernama Sumitro Djojohadikusumo. Pertemuan pertama dengan Sumitro terjadi pada acara mahasiswa Kristen Indonesia di Rotterdam, Belanda pada tahun 1945.
Saat itu Dora sedang menempuh studi keperawatan bedah di kota Utrecht, Belanda. Pertemuan inilah yang kemudian menanamkan benih cinta di antara keduanya.
Dora dan Sumitro kemudian menikah pada 7 Januari 1946 di Jerman. Pasangan ini dikaruniai 4 orang anak, anak ketiganya, Prabowo Subianto, kini kembali mengadu nasib dengan mengikuti Pilpres 2024 bersama Gibran Rakabuming Raka.
Semasa hidupnya, Dora dikenal oleh anak-anaknya sebagai sosok yang penyayang. Prabowo mengunggah foto ibunya bersama keluarga Sigar yang jarang terlihat publik.
Selama ini publik cukup familiar dengan foto Sigar bersama Prabowo muda, adik dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo.
Namun, tak jarang Prabowo mengunggah foto ibunya bersama keluarga Sigar. Melalui akun Instagramnya, Prabowo mengunggah foto ibunya bersama keluarga Sigar.
Ibu saya (kedua dari kanan) bersama keluarga Sigar asal Minahasa, tulis keterangan foto yang diunggah Prabowo seperti dikutip. Pahami.idSenin (1/1).
Dalam foto tersebut, Dora sedang melihat ke arah kamera. Dia terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam. Postingan itu kemudian dipuji. Wajah Dora dinilai menawan dan feminim.
“Imut dan feminim,” puji salah satu warganet.
Selain dikenal sebagai ibu yang penyayang dan istri yang setia, Dora juga dikenal oleh teman-temannya sebagai pemain bridge yang tangguh dan pengurus Persatuan Bridge Indonesia.
Sedikit mengulas tentang garis keturunan Sigar Dora Marie, kakeknya adalah seorang Mayor/Hukum di Manado. Sedangkan ayahnya, anggota Gemeenteraad Manado dan Pj Sekretaris Residen.
Kakek Dora adalah Laurents A. Sigar dan neneknya adalah E. Aling. Dikutip dari beberapa sumber, nenek Dora bernama lengkap Theresia Petronella Adriana Alling.
Philip Sigar, seperti dikutip Adrianuskojongian, Ayah Dora diketahui pernah bertugas di Bogor sebagai Sekretaris Jenderal alias Algemeene Secretarie dan meninggalkan jabatan tersebut pada Januari 1879.
