Penonton Berebut Shuttle Bus Usai Nonton Piala Dunia U-17, Dishub Surabaya Angkat Bicara – Berita Jatim

by
Penonton Berebut Shuttle Bus Usai Nonton Piala Dunia U-17, Dishub Surabaya Angkat Bicara

Pahami.id – Pemandangan kurang menyenangkan terlihat usai laga Timnas U-17 Indonesia melawan Ekuador di laga pembuka Piala Dunia U-17. Penonton harus menunggu lama hingga shuttle bus yang membawa mereka keluar dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundjung Iswandaru angkat bicara mengenai hal tersebut. Katanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan penonton harus menunggu lama.

Pertama, kata dia, penonton sudah tidak sabar untuk pulang. Setelah pertandingan usai, tidak ada tempat untuk berhenti sejenak, baik itu minum-minum maupun menikmati acara yang disediakan.

Kedua, jumlah armada yang dimilikinya diakuinya tidak mampu menampung seluruh penonton dalam waktu bersamaan. Pada acara ini sebenarnya ada 160 bus yang beroperasi. Namun jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan jumlah penontonnya.

Ketiga, laju bus terhambat akibat kemacetan di area parkir bus. “Pada dasarnya penonton sudah lelah. Mereka tidak mau menunggu lama. Lalu kemarin ada sederet tamu VVIP yang pulang bareng dan jalurnya harus steril. Jadi itu sedikit merepotkan,” ujarnya, dikutip dari Beritajatim.com–jaringan Pahami.id, Sabtu (11/11/2023).

Tundjung mengungkapkan, jumlah penonton sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya. Karena itu, dia meminta panitia menyiapkan tempat penjualan minuman untuk menghindari penonton.

“Kemarin saya bilang ke LOC (Local Organizing Committee) penontonnya terbatas. Tapi dia bilang tidak. Yang saya maksud adalah, berhenti dulu, barulah bus akan dilepas per jurusan. “Dan di sana tidak ada penjualan makanan dan minuman sehingga penonton di sana juga bosan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, selanjutnya bus akan mendatangi lokasi penonton dan dapat melanjutkan perjalanan tanpa ada hambatan. Dishub Surabaya juga akan merekayasa pemisahan antara kendaraan pejalan kaki dan shuttle agar tidak bercampur.

Penonton juga diminta bersabar dan bersedia mengantri menggunakan angkutan umum demi menjamin ketertiban.

“Bus yang keluar lapangan berarti harus menjauhi penonton. Saya menyarankan 10 bus per rute. Kemudian berangkat 10 bus (penonton) dan yang lainnya diberhentikan terlebih dahulu. Harapannya, begitu bus datang, semua rute sudah ada, masyarakat tinggal masuk saja, ujarnya.

Dishub Surabaya akan berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya dan Panitia Pelaksana setempat.