Pahami.id – Warga mendengar teriakan dari sebuah rumah kontrakan di Desa Jatisari, Desa Semanding, Kecamatan Jangan. Samar-samar warga juga melihat ada yang dianiaya.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (23/6/2023) malam. Pihak kepolisian Ponorogo yang mendapat laporan terkait hal tersebut langsung mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP.
Dua olah TKP pada Minggu (25/6/2023) dan Senin (26/6/2023) menemukan sejumlah fakta. Noda darah ditemukan di pintu kamar tidur dan noda darah di salah satu jendela.
“Kami mengikuti laporan dari masyarakat melalui Polsek Jangan. Dengan melakukan olah TKP tadi malam dan hari ini kami juga melakukan olah TKP kembali,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudi Kurnia, Senin dikutip dari Beritajatim.com.
Aparat kepolisian juga mengumpulkan bukti dan informasi (Pulbaket).
“Petugas sedang membuat Pulbaket. Kami sedang melakukan kajian mendalam termasuk saksi-saksi yang diperiksa,” kata Niko.
Dia juga memeriksa beberapa barang yang harus ada di rumah sewa. Informasi yang diperoleh, setelah kejadian pada Jumat malam diduga ada barang-barang seperti tirai jendela dan karpet di lantai yang hilang.
Polisi menganalisis foto dan dokumen penghuni kontrakan yang dikirim ke ketua RT. “Apakah dokumen identitas penyewa itu palsu, kami masih mengumpulkan dan menganalisis dokumen tersebut,” katanya.
Namun, Nico mengaku masih belum berani menyimpulkan apa yang terjadi di rumah sewa tersebut. Ada fakta bahwa lantai di rumah kontrakan baru saja dibersihkan atau dipel.
Beberapa dugaan muncul, seperti penganiayaan atau pemukulan, bahkan dugaan pembunuhan.
“Ini masih kami dalami. Perkembangan lebih lanjut akan kami komunikasikan nanti,” ujarnya.
