Muktamar Internasional Fiqih Peradaban Dibuka dengan Pameran Dokumentasi Pergerakan Mbah Wahab – Berita Jatim

by
Muktamar Internasional Fiqih Peradaban Dibuka dengan Pameran Dokumentasi Pergerakan Mbah Wahab

Pahami.id – Dua hari lagi menuju puncak Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU). Ada dua agenda utama di abad ini yang merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia.

Pertama, International Conference of Civilizations di Surabaya, kemudian acara puncak digelar di Sidoarjo, Jawa Timur (Jawa Timur). Muktamar Fiqh digelar hari ini dan dibuka dengan pameran yang mendokumentasikan pergerakan Kiai Wahab Hasbullah atau Mbah Wahab sebagai utusan NU ke Arab Saudi.

Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan pameran itu penting. Meski sebenarnya tidak ada yang istimewa dari perjalanan itu, narasi yang dibawakan Mbah Wahab dari Arab menjadi salah satu pemacu semangat warga NU.

“Dengan tagline menjaga alam untuk membangun peradaban pada Konferensi Internasional, kita diingatkan kembali akan semangat yang dibawa oleh Kiai Wahab atau yang biasa kita kenal bersama Mbah Wahab,” tutur pria yang akrab disapa Gus Yahya ini. Minggu. (5/2/2023) .

Awalnya, dokumentasi perjalanan Mbah Wahab akan terekam. Namun karena keterbatasan waktu, peluncuran buku ditunda, hanya dilakukan soft launching dengan menggelar pameran dokumentasi di Hotel Shangri-la Surabaya.

Mbah Wahab adalah Penjaga Peradaban, dia juga yang memulai berdirinya NU saat itu, dan dia juga menempuh perjalanan jauh untuk membawa nama NU ke Kerajaan Arab Saudi,” jelasnya.

Dalam pameran tersebut, hasil pantauan Pahami.id di lokasi tersebut, puluhan foto diambil oleh KH Wahab Hasbullah sendiri, saat melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan nama NU.

Tidak hanya dokumentasi fotografi, pameran juga menampilkan dokumen dan surat-menyurat KH Wahab, serta beberapa telegram yang ditujukan ke Indonesia.

Tak hanya itu, pameran ini juga menampilkan perjalanan Kiai Wahab ke kabupaten-kabupaten, dalam rangka menghimpun para ulama untuk saling berkomunikasi, dan membentuk perkumpulan atau organisasi dengan ulama lain yaitu Nahdlatul Ulama.

Pameran itu juga memperlihatkan KH Wahab Hasbullah pernah berkunjung ke Masjid Ampel, bahkan melalui anaknya, KH Hasib Wahab, jika ayahnya menyurati langsung Sunan Ampel.

“Abah datang ke makam Sunan Ampel dan Abah menulis surat, dengan menulis surat dan surat itu diletakkan di tanah,” kata KH Hasib sambil tertawa.

Kontributor: Dimas Angga Perkasa