Pahami.id – Penunjukan Christopher Steffanus Budianto atau Steven sebagai tersangka penipuan seperti memberi angin segar bagi kehidupan Jessica Iskandar. Ia dan suaminya, Vincent Verhaag, kembali bekerja di Jakarta.
“Kebetulan suami saya juga ada kerjaan di sini, dan suami saya kasih izin, jadi saya putuskan pulang,” kata Jessica Iskandar di kawasan Tendean Jakarta belum lama ini.
Jessica Iskandar bersyukur bisa kembali berkarya di dunia pertelevisian seperti sedia kala. Ia merindukan suasana syuting di depan kamera televisi.
“Senang sekali bisa kembali ke TV, karena saya lahir dari TV juga, tentu ada rasa rindu. Senang sekali bisa kembali,” jelas Jessica Iskandar.
Jessica Iskandar juga bosan di Bali karena minimnya pekerjaan. Hari-harinya dihabiskan hanya untuk membuat konten digital di YouTube atau TikTok.
![Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu (8/3/2023) [Pahami.id/Adiyoga Priyambodo]](https://i0.wp.com/media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/08/33097-jessica-iskandar.jpg?resize=640%2C359&ssl=1)
“Di Bali memang tidak ada pekerjaan. Sedangkan di Bali kebanyakan hanya off air, konten,” terang Jessica Iskandar.
Rencananya, Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag akan memindahkan kembali furnitur yang mereka bawa ke Bali.
“Padahal rumah di Bali baru dibangun dan barang dari rumah di Jakarta diangkut ke sana dengan tiga truk. Nanti mungkin barang dari Bali akan diangkut lagi,” jelas Jessica Iskandar.
Jessica Iskandar berharap kepulangannya ke Jakarta bersama Vincent Verhaag memberikan dampak baik bagi keluarganya.
“Semoga lancar dan lancar untuk keluarga,” kata Jessica Iskandar.
Sekadar mengingatkan, Jessica Iskandar mengaku ditipu Steven dalam bisnis persewaan mobil. Ia kehilangan 11 mobil mewah dengan total kerugian Rp 9,8 miliar akibat kerja sama tersebut.
Jessica Iskandar kemudian melaporkan Steven ke Polda Metro Jaya pada 15 Juni 2022. Lama proses hukum tertunda, tegas perempuan 35 tahun itu.
Hingga 24 Februari 2023, Jessica Iskandar menemukan laporannya terhadap Steven. Orang tersebut terbukti melakukan penipuan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Atas perbuatannya, Steven dijerat Pasal 378 dan/atau 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan.
