Pahami.id – Penyerangan yang menewaskan janda satu anak, Dini Sera Afrianti alias Andini, sedang diproses melalui jalur hukum. Gregorius Ronald Tannur, putra Anggota DPR RI Edward Tannur, ditetapkan sebagai tersangka.
Namun dalam proses hukum tersebut, Ronald Tannur diduga melakukan upaya perdamaian dengan memberikan santunan kepada keluarga mendiang Dini Sera Afrianti. Didampingi kuasa hukum, keluarga Andini dengan tegas menolak upaya perdamaian tersebut.
“Dalam video ini saya sampaikan bahwa pihak keluarga menolak segala bentuk pemberian yang dapat mengganggu proses hukum yang sedang berjalan,” kata Dimas Yemahura Alfarauq selaku pengacara keluarga Dini Sera Afrianti.
Dalam video yang dibagikan ulang akun @lambe_turah pada Rabu (10/11/2023), keluarga Ronald Tannur disebut mengirim seseorang untuk meminta nomor rekening keluarga Dini Sera Afrianti.
Ronald Tannur meminta nomor rekening keluarga Andini tanpa sepengetahuan pengacara. “Hal ini merugikan proses hukum yang sedang berjalan,” kata Dimas.
Ronald Tannur yang datang ke rumah Dini Sera Afrianti bernama Fauzi mengaku sebagai perantara UKM. Fauzi datang diam-diam pada Selasa (10/10/2023).
Katanya dari Partai PKS, ada komisi bersama ayahnya Ronald yang menyuruhnya datang ke rumah kami untuk memberikan santunan tanpa sepengetahuan kuasa hukumnya, kata perempuan dari keluarga mendiang Dini Sera yang tidak memberikannya. dia. nama.
Lebih lanjut, keluarga mendiang Dini Sera tetap menginginkan Ronald Tannur dihukum seberat dan seadil-adilnya. Terpilihnya keluarga Dini Sera Afrianti mendapat dukungan banyak warganet.
“Kamu harus menerima hukuman yang pantas kamu terima, sayang anak itu kehilangan ibunya,” Komentar akun @bidadar***. “Harus ada hukuman yang berat dan juga harus ada kompensasi yang besar bagi anak tersebut,” balas akun @puput_ummu_she***.
“Kompensasi adalah suatu keharusan! Hukum masih berlaku! Tidak ada kata-kata damai!” ucap akun @pricilla_z***. “Tidak mau damai pak, uang tidak halal,” balas ke akun @dand***.
Kontributor: Neressa Prahastiwi
