Pahami.id – Ivana Yoan, adik dari Agnes Gracia Haryanto, diwawancarai secara eksklusif oleh Mata Najwa. Ivana membeberkan kronologi penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo kepada David Latumahina versi mudanya.
Menurut keterangan Ivana, Agnes sama sekali tidak berniat menganiaya David. Dia meminta bertemu di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, hanya untuk mengembalikan kartu pelajarnya.
Ivana juga mengatakan bahwa Agnes terkejut ketika teman Dandy, Shane Lukas memintanya merekam aksi kekerasan terhadap David. Saking kagetnya, Agnes hanya terpaku saat disodori ponsel yang sudah merekam.
Bukannya mendapat dukungan, keputusan Ivana untuk diwawancarai Mata Najwa justru membuat publik geram. Acara yang dibawakan oleh Najwa Shihab itu pun dikritik netizen.
“Seperti yang kita tahu, Najwa pasti beda, jadi kelihatannya lebih pintar dari polisi. Kalau mau membela adik ya wajar saja, tapi sebelumnya minta maaf ke keluarga korban yang juga (masih) anak, bawa adik psikopat ke terapi mental,” komentar akun @hannajoe20.
“Tim Mata Najwa tidak menjawab dengan bijak dan mengambil sumber daya dalam kasus ini. Rating tinggi tapi tidak ada empati,” kritik akun @yogazzt.
“Duh Mata Najwa. Tolong hargai perasaan David (keluarga) yang kini tak sadarkan diri di rumah sakit. Kok bisa bawa narsis dari AGH,” tulis akun @benuaandin.
“Memahami konten ini adalah tentang liputan eksklusif. Setahu saya, keluarga AGH hanya berbicara kepada media baru di Mata Najwa. Jika ingin meliput kedua sisi, sisi ini juga perlu diberi slot. Kita juga bisa melihat pandangan lain dalam media yang sama.” kata akun @dbrahmantyo berusaha netral.
Apa yang dilakukan Mata Najwa untuk mewawancarai Agnes adalah tugas jurnalistik.
Prinsip coverage both side atau keseimbangan dalam aturan jurnalistik juga diterapkan oleh Mata Najwa dengan wawancara dari David sebagai korban.
Di akhir video yang diunggah di YouTube Najwa Shihab, terdapat wawancara dengan ketua LBH Ansor, Abdul Qodir sebagai perwakilan keluarga David.
Kontributor: Chusnul Chotimah
