Hujan Deras dan Lama Kemarin, Sejumlah Daerah di Jatim Kembali Dikepung Banjir – Berita Jatim

by
Hujan Deras dan Lama Kemarin, Sejumlah Daerah di Jatim Kembali Dikepung Banjir

Pahami.id – Hujan berkepanjangan kemarin, Selasa (21/02/2023) siang hingga sore di sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) menyebabkan banjir.

Di Lamongan hingga saat ini banjir belum juga surut. Begitu juga di Jombang, lalu Pasuruan. Di Pasuruan, hujan menyebabkan debit Sungai Wrati meningkat dan semakin menenggelamkan beberapa desa di Kecamatan Beji.

Dua desa tersebut yakni Kampung Kedungringin dan Kedungboto hingga pagi ini masih tergenang air. Ketinggian air kini mencapai sekitar 10 sentimeter hingga 60 sentimeter. Demikian disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Haris

“Kemarin (21/2/2023) terjadi hujan deras di wilayah Prigen, Trawas, Pandaan, dan Gempol. Tadi malam debit air dari sungai Wrati cukup tinggi kemudian meluap ke rumah warga,” ujarnya seperti dikutip beritajatim.com, jaringan media Pahami.id, Rabu (22/2/2023).

Akibat banjir ini, aktivitas warga sangat terganggu, terlihat beberapa warga menaiki gerobak untuk menghindari air. Tak hanya itu, warga juga terlihat sibuk membersihkan halaman rumahnya.

Menurut keterangan Mukim Beji, kata Wijaya, di Kampung Kedungboto ada 67 KK yang terkena dampak banjir. Sedangkan di Desa Kedungringin, ada sekitar 1.500 KK yang terdampak.

“Banjir kali ini tidak separah dulu, tahun lalu sudah parah. Saat ini Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan belum menyiapkan dapur umum karena belum 24 jam,” ujarnya.

Namun kini pemerintah desa telah memberikan bantuan kepada warga berupa mie instan. Sedangkan bantuan lainnya belum diberikan.

Jombang juga dikelilingi oleh banjir

Selain Pasuruan, banjir juga melanda empat kecamatan di Kabupaten Jombang. Kondisi terparah terjadi di Dusun Balongsono, Desa Talunkidul, Kecamatan Sumobito. Air di jalan setinggi satu meter, sedangkan air yang masuk ke rumah sekitar 20 cm.

Tiga temannya yang lain adalah Desa Pulor Lor, Kabupaten Jombang Kota, Desa Mancilan dan Betek, Kecamatan Mojoagung, dan sebuah desa di Kecamatan Ploso. Banjir terjadi karena sungai yang melintasi desa meluap.

Hadi Sucipto, warga Dusun Balongsono, Kecamatan Sumobito menjelaskan, banjir terjadi setelah hujan deras selama tujuh jam. Yaitu sejak Selasa (21/2/2023 pukul 17.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Akibatnya debit air Sungai Gunting semakin meningkat.

Selanjutnya, air sungai meluap dan meluap ke jalan. Dari badan jalan, air terus naik hingga masuk ke pemukiman warga. “Ketinggian air di jalan sekitar 1 meter, sedangkan air yang masuk ke rumah setinggi 20 cm,” kata Hadi Sucipto.

Hadi mengatakan, di Kampung Talunkidul, ada tiga desa yang terdampak banjir. Yaitu Balongosono, Kedungwesi dan Dusun Sedamar. Yang terparah ada di Dusun Balongsono.

“Di RT 5 Dusun Balongsono, jalan desa tergenang air setinggi satu meter. Puluhan hektar sawah juga terendam,” tegasnya.

Hal yang sama juga terjadi di Kampung Pulo Lor, Kabupaten Jombang. Akibat hujan deras hingga tujuh jam, sungai yang membelah desa itu meluap. Air kemudian masuk ke jalan dan naik ke rumah-rumah warga. Hingga Rabu pagi, air masih setinggi lutut orang dewasa.

Relawan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim Arik Ridayanto membenarkan kejadian tersebut. Dia mengungkapkan, banjir melanda empat kecamatan. Yakni Kecamatan Mojoagung, empat desa, kecamatan Sumobito, tiga desa, kecamatan Ploso dan kota Jombang, masing-masing satu desa.

“Namun yang terparah adalah Dusun Balongsono, Kecamatan Sumobito dan Desa Pulo Lor, Kabupaten Jombang. Di Sumobito, banjir disebabkan luapan Kali Gunting. Hujan turun hingga tujuh jam,” katanya.