Hasil Survei Pasangan Prabowo-Gibran Unggul, Kenapa Pulau Jawa Jadi Rebutan Para Capres 2024? – Berita Jatim

by
Serangan kepada Jokowi Pengaruhi Pemilih, Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit di Jatim

Pahami.id – Calon presiden mulai dari Anies Baswedan – Cak Imin (Muhaimin Iskandar), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD kini bersaing memperebutkan suara di wilayah Jawa.

Namun berdasarkan hasil survei LKPI Starpoll yang dilakukan dengan mewawancarai 1.400 responden pemilih di 6 daerah di Pulau Jawa, tercatat pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran masih memimpin.

Survei yang dilakukan pada 10 hingga 24 Desember 2023 menemukan pasangan calon Prabowo-Gibran memiliki tingkat elektabilitas tertinggi yakni 37,9 persen di Pulau Jawa.

Disusul paslon Anies-Muhaimin 32,6 persen dan Ganjar-Mahfud 18,6 persen. Kesenjangan elektabilitas tiap pasangan calon berada di atas margin of error survei ini sekitar 2,6 persen.

Mengutip dari metropolitan -Surabaya.com Network, Hasil ini menunjukkan besar kemungkinan pemilihan presiden akan berlangsung dalam dua putaran. Terdapat 10,9 persen responden yang tidak menjawab.

Kalaupun seluruh responden yang tidak menjawab ternyata memilih pasangan Prabowo – Gibran, tetap saja mereka tidak akan mampu mencapai tingkat elektabilitas di atas 50 persen yang memungkinkan pemilu presiden digelar dalam satu putaran saja. Hal tersebut dijelaskan peneliti LKPI Starpoll, Murtianto.

Menariknya, para paslon terlihat lebih unggul di daerah tertentu. Anies – Muhaimin memimpin DKI Jakarta 44,3 persen, Prabowo – Gubran memimpin Jawa Barat 45,5 persen, Ganjar Mahfud memimpin Jawa Tengah 33,7 persen.
Wilayah Banten menjadi perebutan suara antara Anies – Muhaimin 42 persen dan Prabowo – Gibran 41 persen.

Disusul wilayah DIY dan Jawa Timur, ketiga paslon tersebut bersaing dengan Anies – Muhaimin 35 persen DIY dan 34,3 persen Jawa Timur, Prabowo – Gibran 35 persen DIY dan 38 persen Jawa Timur dan Ganjar – Mahfud 22,5 persen DIY dan 20,5 persen Jawa Timur. .

Murtianto juga menjelaskan, jika Pilpres digelar dua putaran, besar kemungkinan Anies – Muhaimin akan menang di Pulau Jawa. Hal itu tergambar melalui simulasi head to head antara pasangan calon yang selalu menempatkan Anies-Muhaimin sebagai jagoannya.

Anies-Muhaimin 47,4 persen vs Prabowo-Gibran 40,6 persen. Anies-Muhaimin 57,4 persen vs Ganjar-Mahfud 40,6 persen. Prabowo-Gibran 49,6 persen vs Ganjar-Mahfud 24,1 persen.

Waktu menjelang pemungutan suara yang masih 1,5 bulan lagi menjadi penting bagi tim pemenangan kandidat karena konstelasi pemungutan suara masih bisa berubah. Jumlah responden yang menjawab pilihannya masih mungkin berubah lebih banyak yaitu 48,7 persen dibandingkan responden yang menjawab pilihannya pasti yaitu sebesar 40,4 persen.

Jika dilihat dari loyalitas pemilih, pemilih Anies – Muhaimin merupakan pemilih paling setia, mayoritas menyatakan pilihannya pasti yakni sebesar 56,5 persen.

Meski mayoritas pemilih Prabowo-Gibran menyatakan pilihannya masih mungkin berubah dengan persentase 63,6 persen, pemilih Ganjar-Mahfud dengan persentase 56,2 persen menyatakan masih mungkin berubah.