Harkitnas, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Jatim Semangat dan Optimistis Hadapi Tantangan Global dan Digitalisasi – Berita Jatim

by
Membanggakan, Gubernur Khofifah dalam LKPJ: Kinerja Pemprov Jatim 2022 Tembus 97,70%, Meningkat 1,29% dari 2021

Pahami.id – Tantangan yang dihadapi negara dan dunia saat ini bukan lagi masalah pandemi Covid-19, apalagi setelah World Health Organization (WHO) resmi mengumumkan status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global. agar Covid-19 dapat diberantas.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-115.

“Perubahan dinamis yang terjadi secara global ini memberikan pengaruh dan dampak yang luar biasa terhadap ekosistem global, yang kemudian juga berdampak langsung terhadap ekosistem nasional dan ekosistem lokal. Untuk itu kita harus kuatkan semangat dan optimisme kebangkitan ini untuk menghadapi tantangan global ini,” ujarnya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (20/5/2023).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menumbuhkan semangat dan optimisme dalam menghadapi tantangan global. Menurutnya, meski pandemi Covid-19 telah berlalu, tantangan selanjutnya tak kalah sulit. Tantangan global yang harus diantisipasi bersama adalah krisis pangan, krisis energi, perubahan iklim, dan krisis keuangan yang sedang dihadapi beberapa negara di dunia.

Khofifah menyampaikan bahwa menghadapi tantangan global ini membutuhkan inovasi, kerjasama dan sikap beradaptasi terhadap segala perubahan yang terjadi. Belajar dari pandemi Covid-19 yang juga melanda seluruh negara di dunia, permasalahan global ini harus diselesaikan bersama melalui kerjasama dan langkah konkrit bersama.

“Tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersinergi dan bekerja sama. Dari pandemi Covid-19, kita belajar bagaimana bersama kita bisa tumbuh dan bangkit menjadi lebih besar dan kuat. Untuk itu, mari maksimalkan semua kolaborasi, mari maksimalkan semua sinergi, dan mari maksimalkan semua potensi yang kita miliki,” ujarnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperingati Hari Kebangkitan Nasional. (Dok: Pemprov Jatim)

Menurutnya, semangat renaisans tidak hanya untuk menjawab tantangan global, namun juga untuk menghadapi era kemajuan teknologi atau digitalisasi yang sedang berkembang, dimana era digitalisasi ini selain berdampak positif, di sisi lain juga memiliki efek negatif jika tidak ditangani dengan bijak.

“Tantangan zaman terus berubah dan berkembang, termasuk era digitalisasi di segala bidang kehidupan. Kita yang menghadapinya harus terus bisa mengikutinya. Oleh karena itu, marilah kita berpikiran terbuka dan selalu belajar. Mari kita baca lagi. Internet membuka akses ke pengetahuan yang lebih luas. Ambil positifnya, hindari negatifnya,” ujarnya.

Bicara semangat optimisme kebangkitan, lanjut Khofifah, sejak tahun lalu Provinsi Jatim telah menetapkan tagline “Jawa Timur Optimisme Bangkit”. Hal ini menunjukkan bahwa semangat dan optimisme terhadap kebangkitan telah tumbuh dan dijiwai dalam setiap langkah program Pemprov Jatim.

“Kalau bicara semangat optimis untuk kebangkitan, Jatim sejak awal sudah punya keyakinan. Bahwa dengan segala macam potensi dan karakter yang dimiliki masyarakat, Jawa Timur akan terhindar dari goncangan di berbagai bidang kehidupan, baik masa pandemi Covid-19 maupun pasca pandemi, termasuk segala tantangan global,” ujarnya.

“Tahun ini, kami melihat proses kebangkitan. Perekonomian tumbuh, aktivitas masyarakat meningkat, suasana hidup kembali. Karena perkembangan ini, kita sekarang melihat bahwa semangat hidup sebelum wabah telah kembali, meskipun dengan nilai hidup yang lebih baik,” imbuhnya.

Untuk itu, melalui momentum Hari Kebangkitan Nasional ini, Khofifah meminta agar semangat kebangkitan yang tumbuh di masyarakat Jawa Timur terus membara. Dikatakannya, sikap optimis perlu menjadi sikap yang terus dikembangkan.

“Kita bisa berdiri disini, bisa melewati pandemi Covid-19 yang begitu sulit apalagi karena kita yakin bisa melewatinya. Jadi optimisme adalah kunci dalam hidup. Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tugas kita hanya untuk percayalah seberat apapun tantangannya, kita justru akan diberi kekuatan untuk mengatasinya,” tutupnya.