Gubernur Khofifah: Pembangunan Museum di Jatim Menuju Digital AI – Berita Jatim

by
Gubernur Khofifah: Pembangunan Museum di Jatim Menuju Digital AI

Pahami.id – Peringatan Hari Museum Internasional yang jatuh setiap tanggal 18 Mei memiliki tujuan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran museum dalam pembelajaran pembangunan berkelanjutan.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, keberadaan museum berperan dalam membentuk dan mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan. Kelanjutan perjalanan kemanusiaan, peradaban, budaya, perkembangan teknologi dan sektor kehidupan lainnya.

Peran tersebut dapat dikolaborasikan melalui berbagai program yang langsung berhubungan dengan masyarakat antara lain sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, pendidikan, pameran, community outreach hingga penelitian yang diselenggarakan oleh museum di seluruh dunia.

“Keberadaan museum memberikan makna dan harapan bahwa apa yang dimiliki di masa lalu dapat menjadi pelajaran dan manfaat bagi pembangunan masa depan yang berkelanjutan dan kesejahteraan khususnya bagi generasi penerus bangsa Indonesia khususnya Jawa Timur,” ujarnya di Gahadi State Gedung, Surabaya, Kamis, (18/5/2023).

Seperti diketahui, di Jawa Timur banyak terdapat museum yang telah berdiri dan menjadi rujukan masyarakat khususnya pelajar sekolah hingga para peneliti dunia. Diantaranya Museum Mpu Tantular (Sidoarjo), Museum HAM Omah Munir (Batu), Museum 10 November (Surabaya), Museum Siola (Surabaya), Museum Musik Indonesia (Malang), Museum Trowulan (Mojokerto). .

Dok : Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Selain itu, Museum Airlangga (Kediri), Museum Trinil (Ngawi), Museum dan Museum Makam dan Penataran Bung Karno (Blitar), Museum Kapal Selam dan Monumen (Surabaya). Selain itu juga ada Museum Angkut, Museum Satwa (Batu), Museum Sampoerna.

Khofifah mengatakan, berdirinya banyak museum di Jawa Timur menunjukkan masyarakat Jawa Timur sangat menghargai sejarah bangsa. Apalagi banyak museum di Jawa Timur yang dibangun dengan bentuk dan kreativitas yang tidak biasa.

“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur sangat menghargai sejarah, pandai menjaga apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu atau nenek moyang kita. Dan pembangunan museum yang semakin kreatif dan AI digital akan membuat generasi penerus kita lebih mencintai sejarah,” ujarnya.

Menurut Khofifah, keberadaan museum ini di Jawa Timur memberikan dampak dan kebanggaan bagi seluruh masyarakatnya. Peninggalan sejarah dan budaya yang dirangkum secara detail dan didokumentasikan dalam bentuk buku, foto dan video memberikan pengetahuan kepada generasi sekarang untuk lebih mencintai sejarah.

Dengan demikian, peringatan Hari Museum Internasional, lanjut Khofifah, memiliki misi mulia dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan hakekat museum. Museum dapat memiliki banyak peran dan fungsi sebagai sarana pertukaran budaya, pengayaan budaya dan pengembangan saling pengertian, kerjasama dan perdamaian dalam masyarakat.

“Selamat Hari Museum Internasional, semoga kita semua dapat menyongsong masa depan yang berkelanjutan berbekal warisan budaya ilmu yang digariskan oleh para founding fathers bangsa dan negara di Indonesia,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Hari Museum Internasional pertama kali mendapat perhatian ketika Dewan Museum Internasional mengadopsi resolusi yang menyerukan diadakannya acara tahunan pada tahun 1977 di Moskow, Rusia. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan perhatian dunia terhadap kontribusi museum terhadap kemanusiaan.

Sejak saat itu, seluruh museum di seluruh dunia diminta untuk menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam kegiatan memperingati Hari Museum Internasional. Momentum tersebut juga digunakan sebagai upaya untuk mempromosikan gagasan bahwa museum adalah tempat untuk mempromosikan saling pengertian, interaksi, dan perdamaian bagi dunia.