Gerakan Wakaf Indonesia Diluncurkan, Gubernur Khofifah Dukung Penuh untuk Turunkan Kemiskinan – Berita Jatim

by
Gerakan Wakaf Indonesia Diluncurkan, Gubernur Khofifah Dukung Penuh untuk Turunkan Kemiskinan

Pahami.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh hal tersebut

Program Gerakan Wakaf Indonesia (GWI) yang dicanangkan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin di SMA Trensains Tebuireng, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, merupakan bentuk kerjasama yang efektif antara lembaga wakaf pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam. .di berbagai bidang. .

“Kami mendukung penuh Gerakan Wakaf Indonesia. Saya yakin gerakan wakaf yang dilakukan secara besar-besaran dan sinergi ini akan efektif dalam mengurangi kemiskinan, mempersempit kesenjangan sosial, dan sekaligus mampu mewujudkan kesejahteraan yang lebih baik. dari rakyat,” tegasnya, Rabu (12/11). 15/3/2023) Sore.

Gubernur Khofifah meyakini gerakan wakaf di pesantren dapat memperkuat sinergi dan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang wakaf. Dengan demikian, gerakan ini juga akan mampu mengembangkan lembaga wakaf lebih baik lagi, termasuk dengan memberdayakan teknologi dan informasi.

“Kami di Jatim juga akan mendukung Program GWI dengan terus menggencarkan gerakan wakaf. Sebab, literasi masyarakat terkait wakaf dinilai masih perlu dikembangkan lebih progresif lagi,” imbuhnya.

Tak hanya itu, ke depan Gubernur Khofifah berharap Indonesia memiliki lebih banyak lagi ahli-ahli pengelolaan wakaf yang mampu mendorong pemberdayaan masyarakat berbasis wakaf. Karena saat ini wakaf merupakan instrumen keuangan yang belum cukup optimal dalam membangun perekonomian umat. Padahal, kata dia, potensi wakaf di Indonesia dan Jawa Timur sangat besar dan bisa dijadikan sebagai motor penggerak kebangkitan ekonomi umat Islam.

“Jika dikelola dengan baik, saya yakin potensi ini akan berdampak besar bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Dihimpun dari situs resmi Sistem Informasi Wakaf (Siwak), secara nasional luas tanah wakaf tercatat sebesar 57.263,69 ha dan jumlah tanah wakaf secara nasional sebanyak 440.512 lokasi.

Di Provinsi Jawa Timur saja, dari segi luas daratan menempati urutan ketiga dengan 78.825 lokasi. Sedangkan dari segi luas daratan, Provinsi Jawa Timur merupakan yang terluas ke-6 di Indonesia dengan luas 5.006,03 ha.

Merujuk data Badan Wakaf Indonesia, potensi wakaf tunai di Indonesia pada 2021 mencapai Rp 180 triliun per tahun. Pemprov berkomitmen untuk segera melembagakan sinergi dengan Baznas.

Terkait wakaf, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan wakaf di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan seperti di Kuwait dan Mesir yang memiliki badan wakaf yang sangat kuat.

“Ketika saya menjadi Ketua Komisi Fatwa MUI, saya mendesak agar wakaf dikembangkan,” ujarnya.

Dalam konteks pembinaan wakaf, koordinasi dilakukan dengan mendorong lahirnya UU Wakaf dan Badan Wakaf. Sebelum lembaga wakaf resmi berdiri, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Menteri Agama membentuk lembaga wakaf agar segera mendapat persetujuan Presiden.

“Jadi lembaga wakaf mulai berkembang di Indonesia. Sekarang potensi wakaf sangat besar dan tidak akan pernah habis. Ini seperti bola salju yang semakin besar jika dikelola dengan baik. Jadi saya berharap benar-benar menggerakkan wakaf dalam skala besar,” ujarnya.

Selanjutnya, telah dibentuk Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional yang meliputi pengembangan Wakaf. Ada empat target pengembangan industri halal karena Indonesia berpotensi menjadi produsen halal terbesar di dunia.

Kedua, mengembangkan industri keuangan syariah dari lembaga keuangan besar hingga lembaga terkecil. Ketiga, dana sosial wakaf dan zakat syariah. Keempat, Mempromosikan dan memperluas bisnis syariah.

Bahkan presiden meluncurkan kampanye wakaf uang di Istana Kepresidenan, katanya.

Selain gerakan wakaf nasional, Wapres juga mendorong lahirnya gerakan wakaf di kabupaten. Melalui Komite Ekonomi dan Keuangan Syariah Daerah, setidaknya sudah ada gerakan wakaf di beberapa daerah seperti Riau, Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

“Pemerintah sudah memiliki komitmen untuk memproduksi produk wakaf,” ujarnya.

Wapres menambahkan, peran penting pengembangan wakaf adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi, bumi tidak dapat berkembang meskipun didukung oleh sumber daya alam yang besar. Jadi, kata dia, harus ada pihak yang mengontrol agar masyarakat bisa sejahtera.

“Saya bangga Pondok Pesantren Tebuireng siap menjawab dan mengantisipasi tantangan dunia melalui pendidikan agar dapat menjadi teladan bagi sesama,” ujarnya.

Seperti diketahui, peluncuran tanah wakaf KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1934 ditandai dengan pemukulan genderang oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin didampingi Gubernur Khofifah dan Kepala Badan Wakaf Indonesia Prof. Moch. Nuh, juru kunci PP Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz dan Ketua Pondok Pesantren Tebuireng (BWPT) KH Abdul Halim Mahfudz.

“Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala bahwa hari ini kita dikaruniai kesehatan dan waktu untuk dapat menghadiri kompleks seluas 8 hektar ini. Semoga kita dapat meningkatkan dan menjadi panutan bagi wakaf di Indonesia bahkan dunia, ” dia berkata.

Ia menambahkan, peluncuran gerakan wakaf Indonesia siang ini merupakan hari bersejarah bagi Badan Wakaf Pesantren Tebuireng (BWPT).

Selanjutnya, BWPT akan membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan, yang berkepentingan untuk bersama-sama mengurangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan.

Kerjasama BWPT ini terbuka untuk perorangan, badan hukum, perusahaan, bahkan perusahaan multinasional dan menurut undang-undang juga terbuka untuk wakaf non muslim.