Pahami.id – Putri Kartika membawa kabar baik baru-baru ini. Istri Habib Usman bin Yahya membeberkan kondisinya kini setelah mengalami penyakit kulit serius.
Penyebabnya, beberapa bagian wajahnya melepuh dan berair. Tak hanya itu, mulutnya pun bengkak disertai sariawan yang tak kunjung sembuh dan terus membesar.
Meski mendapat kritik, Kartika Putri lebih memilih fokus pada proses pengobatan. Kartika memang memilih berobat ke luar negeri, yakni Singapura.
Melalui video terbaru di Instagram, Kartika Putri berobat ke Rumah Sakit Gleneagles atau Gleneagles Medical Center.
“Saya langsung berobat, pilihan saya di Gleneagles Medical Center,” kata Kartika Putri.
Ditelusuri lebih lanjut pada Kamis (29/2/2024), Gleneagles Medical Center terkenal sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Negeri Jiran.
Rumah sakit mewah ini terletak di Napier Road, Kawasan Perencanaan Tanglin. Kawasan Perencanaan Tanglin merupakan kawasan yang terkenal dengan produk Mebel Kayu Jati.
Gleneagles Medical Center memiliki kualitas perawatan tanpa kompromi. Tak heran Kartika Putri memutuskan berobat ke sini.
Alasan lainnya karena rumah sakit ini merupakan salah satu dari beberapa rumah sakit pribadi tersedia. Kenyamanan pasien menjadi prioritas di sini.
“Saya lebih nyaman dan tenang di Singapura. Tidak ada yang mengenal saya. Jadi saya mendapat privasi di sana. Apalagi saat situasi tidak stabil seperti kemarin,” kata Kartika Putri saat dikritik karena berobat ke Singapura.
Selama menjalani perawatan di sana, Kartika Putri langsung memilih dokter kulit terbaik. Pilihan jatuh pada dokter Mallika Nayar.
Di sana saya langsung mencari dokter kulit karena reaksinya lebih ke kulit, kata Kartika Putri.
Sebelumnya, Kartika Putri sempat mendapat sindiran dari dokter Richard Lee. Kedua publik figur ini diketahui memiliki hubungan yang buruk.
Richard Lee mengolok-olok keputusan Kartika pergi ke Singapura untuk berobat. Menurutnya, banyak dokter non-Muslim di negeri ini.
“Saya juga bingung, kenapa ke Singapura berobat? Padahal teman-teman dokter saya di Singapura kebanyakan bukan muslim,” kata Richard Lee.
