Pahami.id – Empat aparatur sipil negara (ASN) Bangkalan kedapatan mengunggah salah satu calon presiden (capres) dan calon legislatif (caleg) secara terang-terangan di media sosial.
Meski sesuai aturan, ASN harus netral. Dilarang memberikan dukungan kepada peserta pemilu.
Mendapati ada ASN yang memberikan dukungan kepada salah satu calon presiden dan wakil presiden serta calon legislatif, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bangkalan turun tangan.
Ketua Bawaslu Bangkalan Ahmad Mustain mengaku sudah memberikan pembatasan teguran kepada empat ASN terkait.
Sanksi yang kami berikan adalah sanksi teguran dengan mengingatkan agar tidak mengulangi perbuatannya, ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu (29/11/2023).
Mustain menjelaskan, sesuai aturan yang telah ditetapkan, ASN harus bersikap netral. Anda tidak diperbolehkan menunjukkan dukungan kepada peserta pemilu mana pun. Bahkan di media sosial, pegawai pemerintah juga harus tetap netral.
Penemuan empat ASN yang aktif mengunggah dukungan terhadap salah satu capres-cawapres dan wakil terpilih terungkap saat tim Bawaslu Bangkalan berpatroli di media sosial. Ada tanda-tanda bahwa para pegawai negeri ini menyatakan dukungannya.
Berdasarkan penemuan itu, kami langsung menegur pihak yang terlibat, ujarnya.
Ia mengingatkan seluruh ASN untuk tidak terlibat aktif dalam pemilu dengan mendukung calon tertentu.
Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan Arief M. Edie menjawab empat ASN yang disetujui Bawaslu. Ia berharap hal serupa tidak terulang kembali dan dilakukan oleh ASN lainnya.
“Saya tidak peduli mendukung calon tertentu di media sosial, itu dilarang. Oleh karena itu, mari kita sama-sama menjaga netralitas ASN agar pemilu bisa berlangsung sesuai harapan dan ketentuan undang-undang yang berlaku,” ujarnya.
