Dipeluk Jarwo Kwat, Catheez Merasa Agak Ternodai – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Kateez ditanyai reaksinya saat dipeluk salah satu komedian senior. Pertanyaan ini muncul ketika Catheez muncul pada konten “PWK” yang disampaikan Praz Teguh.

“Iya kaget, tanya,” jawab Catheez dalam konten yang dibagikan YouTube HAS Creative pada Minggu (4/2/2024).

Ternyata, video Catheez mendapat sambutan hangat Jarwo Kwat menjadi viral pada awal Januari. Catheez mengakui ada yang tidak beres saat itu.

“Kalau mau dorong dia (Jarwo), takutnya dia terjatuh tajam. Saya pukul lagi,” kata Catheez.

Praz Teguh kemudian memberikan pendapatnya. Menurut Praz, adegan tersebut seharusnya tidak layak untuk ditayangkan.

Namun menurut Catheez, adegan pelukan Jarwo Kwat justru menjadi sorotan. Namun adegan tersebut kini telah dihapus dari konten YouTube Proyek WKWK oleh Genflix.

“Kalau lupa edit, nggak mungkin dibuat thumbnail. Ibarat ‘Catheez baru dipeluk’,” ujar Catheez.

Selain itu, adegan pelukan Catheez juga tidak ada dalam naskah. Karena sudah lama, Catheez mengaku sudah memaafkan Jarwo Kwat.

“Iya nggak apa-apa, maaf. Biasa saja, meski sedikit tergores,” candanya.

Sebelumnya, Catheez juga sempat viral karena marah saat Ananda Omesh memegang pipinya. Berbeda dengan sikapnya terhadap Jarwo Kwat, Catheez langsung memarahi suami Dian Ayu itu.

Dalam kesempatan tersebut, Catheez menjelaskan alasan dirinya tidak suka jika wajahnya disentuh. Tak hanya orang lain, Catheez tak pernah menyentuh wajahnya kecuali tangannya bersih.

Dalam konten “PWK” terungkap alasan Catheez tak mau disentuh oleh siapapun. Sejak kecil, Catheez sepertinya sudah merasa tidak pernah disentuh oleh orang tua atau keluarganya.

Catheez juga tidak pernah mencium tangan orang tuanya atau menyapa. Menurut Catheez, tidak ada budaya salim di keluarganya yang keturunan Tionghoa dan beragama Kristen.

“Karena aku kecil, aku tidak pernah digendong. Begitu pula dengan orang tuaku. Jadi aku merasa aneh,” jelas Catheez.

“Tidak (salim), karena bukan Islam. Karena rata-rata misalnya salim-salim selalu dianggap Islam,” ujarnya.

Kontributor: Neressa Prahastiwi