Buntut Voucher Internet Gratis, Pengamat Prediksi Ganjar Keok di Putaran Pertama – Berita Jatim

by
Buntut Voucher Internet Gratis, Pengamat Prediksi Ganjar Keok di Putaran Pertama

Pahami.id – Calon presiden (calon) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dinilai salah strategi terkait viralnya video pembagian voucher gratis di CFD Solo beberapa waktu lalu. Ganjar diprediksi akan kalah pada Pilpres 2024 putaran pertama jika terus melakukan kesalahan.

Menurut pengamat politik Efriza dari Citra Institute, berdasarkan statistik di banyak lembaga survei, elektabilitas Ganjar belakangan ini terus menurun.

Efriza mengatakan, tren penurunan tersebut semakin terlihat setelah keluarnya kajian kritis terhadap penegakan hukum pada masa Presiden Jokowi.

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) ini menilai kritik Ganjar terhadap penegakan hukum pemerintahan Jokowi terfokus pada kelemahan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga:

Bangga dengan penampilan Ganjar saat debat, Alam langsung mendapat Ulti: Ajari Pak Lo sopan santun!

Hadiah Nature’s Moment Kunjungi Tanah Air Eca Aura, Nikmati Aneka Masakan Hingga Tak Bisa Berhenti Makan

Efriza menilai kritik yang dilontarkan Ganjar hanya tertuju pada kekecewaannya karena salah satu calon yang mencalonkan diri lebih muda darinya.

Namun di sisi lain, kesalahan Ganjar yang diduga melanggar aturan kampanye Pilpres 2024 mencerminkan aspek penting dalam politik elektoral saat ini.

Kasus pemberian voucher internet gratis di Solo yang berpotensi melanggar UU Pemilu dan Peraturan KPU menunjukkan betapa pentingnya menjaga integritas dan etika sepanjang masa kampanye.

Meski aksi tersebut bertujuan untuk meningkatkan dukungan elektoral, namun berpotensi mempengaruhi reputasi Ganjar Pranowo di mata pemilih.

Hal ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh pihak bahwa dalam dunia politik, menaati aturan dan menjaga etika kampanye sama pentingnya dengan memenangkan hati pemilih.

Hal ini juga menjadi peringatan bagi seluruh calon presiden dan wakil presiden bahwa setiap tindakan selama kampanye dapat berdampak besar tidak hanya pada prospek pemilu mereka, tetapi juga pada persepsi masyarakat terhadap integritas mereka sebagai calon pemimpin negara di masa depan.

Bagikan Voucher Internet di CFD, Bawaslu Laporkan Imbalan

Sebelumnya, Ganjar Pranowo diduga melakukan pelanggaran pemilu pada Solo Car Free Day (CFD) pada Minggu (24/12/2023).

Dugaan pelanggaran tersebut terjadi dalam bentuk pembagian voucher internet gratis yang dilakukan relawan. Voucher gratis diberikan kepada pelajar dan pelajar.

Aksi pemberian voucher internet itu viral setelah videonya diunggah oleh akun Tiktok @kanglebas. Dalam video tersebut, anak-anak dan remaja mengucapkan terima kasih kepada Ganjar Pranowo atas voucher yang diberikan.

“Terima kasih Pak Ganjar.” teriak anak sekolah dalam video tersebut.

Anak muda di Solo yang mendapat voucher gratis mengaku senang dan mengaku sangat membutuhkan internet gratis.

Di akhir video, terlihat anak-anak berkerumun di sekitar Ganjar Pranowo usai menerima voucher gratis sambil mengucapkan terima kasih.

Relawan Ganjar sendiri mengatakan, pasangan Ganjar-Mahfud memiliki program internet cepat dan gratis untuk seluruh pelajar di Indonesia, dan berjanji jika terpilih menjadi presiden, seluruh pelajar akan mendapat akses internet gratis untuk menunjang proses pembelajaran.

Akibat pembagian voucher tersebut, Ganjar dilaporkan ke Bawaslu Kota Solo oleh Anggota Masyarakat Demokrasi Peduli Indra Wiyana, pada Rabu (11/10/2024).

Indra mengatakan, tindakan Ganjar berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2017. 20 tahun 2023.

Indra menegaskan laporannya ke Bawaslu tidak mengandung unsur politik. Ia tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun, namun ingin pemilu 2024 bersih.

“Jika ada pelanggaran, masyarakat harus berani melaporkan ke Bawaslu karena dilindungi undang-undang,” kata Indra.

Indra mengaku, dalam video yang beredar, terlihat jelas Ganjar bersama istrinya, Atikoh, dan relawan membagikan voucher internet gratis dan mengajak masyarakat memilih Ganjar.

Sementara itu, Komisioner Bidang Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kota Solo Poppy Kusuma membenarkan menerima laporan tersebut.

“Sudah (diterima). Ada warga yang melaporkan pengaduan salah satu pasangan calon terkait dugaan tindak pidana pemilu pembagian voucher di CFD,” kata Poppy.