Pahami.id – Calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Gibran pada Pilpres 2024 mendapat dukungan 9 partai politik. Menariknya, dari hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang dirilis Rabu (27/12), hanya ada satu partai yang hadir untuk pasangan calon tersebut.
Hasil survei CSIS menunjukkan persentase pemilih berlatar belakang partai tertentu yang akan memilih siapa yang akan menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Hasil survei menunjukkan pemilih Partai Garuda 100 persen mendukung pasangan Prabowo Gibran.
Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan pemilih parpol yang mendukung calon nomor urut 2. Pemilih Gerindra misalnya, hanya 91,6 persen yang memberikan dukungannya. Masih ada 4,2 persen yang lebih memilih Anies-Muhaimin (AMIN) dan 2,1 persen pada Ganjar-Mahfud.
Kemudian, pemilih Partai Golkar dari hasil survei CSIS menunjukkan 24,5 persen masih memilih AMIN, 11,6 persen memilih calon nomor urut 3, dan 60,0 persen memilih Prabowo-Gibran.
Sedangkan pemilih dari PAN memberikan persentase suara sebesar 53,7 persen, Demokrat 56,5 persen, PSI 76,5 persen. Yang tak kalah menarik, latar belakang pemilih PBB dan Gelora terpecah.
Ada 50 persen pemilih PBB mendukung AMIN dan 50 persen lainnya mendukung Prabowo Gibran. Sementara 40 persen pemilih dari Partai Gelora memilih paslon 2, dan 40 persen lainnya memilih Ganjar Mahfud.
Selain itu, terdapat fakta menarik terkait pemilihan calon presiden dan wakil presiden dari mereka yang berlatar belakang pemilih PDIP dan Nasdem.
Survei CSIS pada periode 13-18 Desember 2023 menunjukkan lebih dari 20 persen pemilih PDIP dan Nasdem jatuh cinta pada pasangan nomor 2, Prabowo-Gibran.
Sebanyak 25,4 persen pemilih PDIP memilih cawapres Prabowo Gibran. Sedangkan pemilih Nasdem diperkirakan akan memilih calon presiden, wakil presiden nomor urut 2, sebanyak 31,3 persen.
Survei CSIS juga menunjukkan mayoritas pemilih Gerindra memilih Prabowo Gibran yakni 91,6 persen. Sedangkan 4,2 persen memilih Anies-Muhaimin dan hanya 2,1 persen yang memilih pasangan MD Ganjar-Mahfud.
Survei ini dilakukan secara random sampling dengan menggunakan metode multi stage random sampling.
Jumlah sampel sebanyak 1.300 orang yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Dengan pengambilan sampel berdasarkan proporsi antara jumlah pemilih dengan jumlah sampel di setiap daerah.
Kemudian proporsi perempuan dan laki-laki serta kategori perkotaan dan perdesaan. Jajak pendapat ini memiliki margin kesalahan +/- 2,7 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
