Beresiko! Persebaya Minta Laga Lawan Arema FC Ditunda, Surati PSSI dan LIB Belum Dibalas – Berita Jatim

by
Beresiko! Persebaya Minta Laga Lawan Arema FC Ditunda, Surati PSSI dan LIB Belum Dibalas

Pahami.id – Jelang laga Derby Klasik antara Persebaya Surabaya vs Arema FC, manajemen atau Panitia Penyelenggara (Panpel) Bajol Ijo menginginkan laga ini ditunda.

Permintaan itu disampaikan manajemen Persebaya Surabaya karena melihat adanya risiko keamanan saat pertandingan ini digelar di stadion bersertifikasi rendah, yakni Stadion Joko Samudro Gresik.

“Melawan Arema FC, kami minta pertandingan ini ditunda karena yang jelas pertandingan ini akan digelar di stadion dengan akreditasi rendah. Ini berbahaya, karena pertandingan ini resikonya tinggi, jadi harus akreditasi tinggi,” ujarnya. dikatakan. Peer Manager Yahya Alkatiri, Rabu (1/3/2023).

Menurutnya, pertandingan Derby Jatim antara Persebaya vs Arema FC biasanya berlangsung sengit. Bukan hanya para pemain, bahkan para penonton yang hingga kini belum bisa berdamai.

“Jadi tidak mungkin kami melakukan pertandingan ini dengan akreditasi rendah, karena terlalu riskan, kecuali kami mau bertanggung jawab,” tambah Yahya.

Saat ini, Green Force telah mencoba menghitung kerawanan atau resiko yang terjadi jika pertandingan digelar atau digelar di Stadion Gelora Joko Samudro (GJS).

“Karena Panpel Persebaya sudah diperhitungkan. Kalau dilakukan di stadion dengan akreditasi rendah, berbahaya,” ujarnya.

Selain itu, Persebaya juga telah melayangkan surat kepada PSSI dan PT LIB terkait penundaan pertandingan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada tanggapan dari kedua belah pihak.

“Kami berharap PSSI dan LIB berani bertanggung jawab. Kenapa saya bilang begitu? Karena surat kami tanggal 23 di PSSI dan tanggal 25 di LIB, sampai saat ini belum ada tanggapan. Karena kalau mau bersikaplah profesional, surat itu akan dijawab dengan surat, bukan secara lisan,” kata Yahya.

Dengan mengharapkan balasan surat yang dikirimkan ke PSSI dan PT LIB, Panpel Persebaya dapat mengambil perlindungan hukum jika terjadi kejadian yang tidak terduga.

“Agar ketika kita mengambil keputusan nanti ada bukti, jadi nanti kalau ada kejadian atau apa-apa, itu bukti yang kita bawa ke ranah hukum,” ujarnya.

Perlu dicatat bahwa pertandingan antara kedua tim akan berlangsung panas. Terakhir kali kedua tim ini bertemu, terjadi Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan lebih dari 130 orang.

Kontributor: Dimas Angga Perkasa