Historiografi: Pengertian, Jenis, Ciri

by
Contoh penulisan historiografi tradisional.

Kamu penasaran tidak sih, bagaimana sebuah peristiwa sejarah dari zaman dahulu dapat terus kita kenal hingga sekarang? Nah, agar peristiwa sejarah tetap kekal, kita memerlukan penulisan sejarah atau historiografi.

Apa sih historiografi itu? Dan apa fungsinya bagi peristiwa-peristiwa sejarah? Untuk mengetahui pengertian lebih lengkapnya, yuk langsung simak penjelasan berikut dengan baik!

Pengertian Historiografi

Pertama-tama, yuk kenali pengertian dari historiografi. Historiografi atau penulisan sejarah merupakan bentuk publikasi, baik secara lisan maupun tulisan, yang sengaja memberikan informasi mengenai suatu peristiwa di masa lampau.

Jenis-Jenis Historiografi

Berdasarkan ciri-cirinya, historiografi ini dapat kita kelompokkan menjadi 4 macam, yaitu historiografi tradisional, kolonial, nasional, dan modern.

Historiografi Tradisional

Jenis yang pertama adalah historiografi tradisional. Historiografi tradisional sangat berkaitan erat dengan segi kultural dan politis. Biasanya, penulisan sejarah jenis ini dilakukan oleh para pujangga atau sastrawan kerajaan.

Ciri-ciri historiografi tradisional yaitu ceritanya berpusat di istana atau istanasentris, dan kaya akan unsur kedaerahan. Selain itu, penulisannya masih belum memiliki keterangan waktu yang pasti serta banyak unsur mitos yang terkandung di dalamnya.

Historiografi Kolonial

Jenis yang kedua adalah historiografi kolonial. Sesuai namanya, penulisan sejarah jenis ini berkembang pada masa kolonial atau zaman penjajahan Belanda. Hal yang menjadi fokus dalam penulisan sejarah kolonial adalah kehidupan bangsa Belanda di wilayah Hindia Belanda.

Ciri khas dalam penulisan sejarah kolonial adalah sudut pandangnya berupa Eropasentris, bersifat subjektif terhadap bangsa belanda, dan banyak kisah diskriminatif terhadap pribumi.

Fungsi historiografi kolonial ini yaitu untuk memberikan pandangan bangsa Belanda yang berkuasa dan kuat di Hindia Belanda.

Historiografi Nasional

Selanjutnya adalah historiografi nasional. Pada jenis historiografi ini, bangsa Indonesia lah yang menjadi tokoh utama atau dapat kita kenal dengan sebutan Indonesiasentris. Penulisannya juga menggunakan perspektif bangsa Indonesia.

Dengan ciri tersebut, historiografi ini memiliki fungsi untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada masyarakat Indonesia.

Contoh historiografi nasional yaitu “6000 Tahun Sang Merah Putih” dan “Gadjah Mada: Pahlawan Persatuan Nusantara” karya Muhammad Yamin.

Historiografi Modern

Dan yang terakhir adalah historiografi modern. Historiografi modern adalah penulisan sejarah bengsa Indonesia dengan metode yang lebih kritis. Penulisan ini berfungsi untuk mencari fakta yang ada pada peristiwa-peristiwa sejarah di Indonesia melalui penelitian. Ciri utama dalam historiografi modern yaitu bersifat metodologis dan kritis.

Contoh historiografi modern di antaranya yaitu “Menengok Sejarah Konstitusi Indonesia” karya Anhar Gonggong, “Pemberontakan petani Banten tahun 1888” karya Sartono Kartodirdjo, dan “Revolusi Pemuda” karya Benedict Anderson.

Itu dia pembahasan mengenai historiografi beserta keempat jenisnya. Masing-masing jenis historiografi memiliki fungsi dan cirinya sendiri. Jadi, jangan sampai tertukar, ya!